Fungsi dan Manfaat Ikrar Waqaf dalam Islam

Fungsi Ikrar Waqaf menurut para Ahli

Segala sesuatu perbuatan adakalanya memiliki manfaat dan fungsinya dan adakalanya memiliki kerugian bagi yang melakukannya. Apabila menggali syariat Islam, akan ditemukan bahwa tujuan syariat Islam adalah untuk kemaslahatan manusia. Begitu juga dengan fungsi ikrar waqaf dalam kehidupan moderen, yaitu untuk menjaga keabsahan dan kemaslahatan barang waqaf tersebut.



Sebenarnya bila kita merujuk kepada syarat-syarat waqaf, maka ikrar waqaf merupakan hal yang wajib yang harus dipenuhi oleh waqif dalam mewaqafkan hartanya agar harta waqaf dapat terpelihara dengan baik. Adapun fungsi dan manfaat ikrar waqaf dalam Islam dapat diketahui dari berbagai pendapat para ahli.

Ikrar waqaf merupakan sighat waqaf

Dalam hukum Islam ikrar waqaf disebut dengan sighat waqaf. Sighat waqaf terjadi pada ketika pewaqaf dan penerima waqaf melakukan ijab qabul. Salah satu unsur penting dalam perwakafan adalah “Ikrar Wakaf”. Ikrar wakaf  merupakan pernyataan dari orang yang berwakaf (wakif) kepada pengelola/manajemen wakaf (nazhir) tentang kehendaknya untuk mewakafkan harta yang dimilikinya guna kepentingan/ tujuan tertentu. Ikrar waqaf merupakan bukti nyata telah terjadinya penyerah terimaan harta waqaf. Ikrar waqaf dapat memperjelas status barang waqaf secara tegas dan jelas.


Ikrar waqaf merupakan salah satu unsur dalam perwaqafan

Perwakafan tanpa ikrar wakaf tentunya akan mengakibatkan tidak terpenuhinya  unsur perwakafan. Kalau unsur perwakafan tidak terpenuhi, maka secara hukum otomatis perwakafan tersebut dapat dikatakan tidak pernah ada. Untuk membuktikan adanya ikrar wakaf, adalah dengan cara menuangkan ikrar wakaf tersebut kedalam Akta Ikrar Wakaf (AIW) yang dibuat Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW).

Sebagai pernyataan ijab kabul dalam perwaqafan

Ikrar waqaf merupakan istilah yang lahir dari bahasa Indonesia. Ikrar waqaf disebut juga dengan sighat waqaf atau statemen waqaf. “Sighat waqaf adalah pernyataan wakif sebagai tanda penyerahan barang atau benda yang diwakafkan itu”. Sighat dapat dilakukan dengan lisan maupun melalui tulisan. Dengan pernyataan itu tanggal hak wakif atas benda tersebut. Sighat itu mempunyai syarat tetentu pula, yaitu: sighat itu tidak digantungkan, tidak diiringi syarat-syarat tertentu, jelas dan terang, tidak menunjukkan atas waktu tertentu atau terbatas, tidak mengandung pengertian untuk mencabut kembali terhadap wakaf yang telah diberikan. Karena tindakan mewakafkan sesuatu dipandang sebagai perbuatan hukum sepihak, maka pernyataan si wakif itu merupakan ijab yang dengan sendirinya perwakafan telah terjadi ketika itu juga. Pernyataan qabul dari maukuf alaih, tidak disyaratkan. Dalam ibadah wakaf, hanya ada ijab tanpa qabul.

Fungsi Ikrar Waqaf Menurut Imam Syafi'i


Dalam hal ini menurut pendapat Syafi"iyah bahwa "waqaf tidak sah kecuali dengan perkataan dari orang yang sanggup mengucapkan dengan ucapan yang bisa dipahami sebab waqaf merupakan transaksi suatu barang dan kemanfaatannya. Waqaf seperti transaksi-transaksi lainnya yang membutuhkan Sighat". Bila kita berpegang pada mazhab syafi'iyah maka hukum waqaf tidak sah apabila waqif tidak mengikrarkan waqafnya kepada penerima waqaf. Maka fungsi ikrar waqaf menurut syafi'iyah adalah sebagai penentu sah tidaknya waqaf.

Fungsi Ikrar Waqaf Menurut Riyal Ka'bah



Menurut Riyal Ka’bah fungsi sighat atau ikrar waqaf adalah “sebagai pelengkap wajib dalam penyerahan harta waqaf oleh orang yang mewaqafkan harta kepada nazhir”. Artinya ikrar waqaf mesti dilafazkan dalam ijab qabul dalam serah terima harta waqaf antara pewaqaf dan penerima waqaf. Hal ini didasarkan atas qaidah fiqh yang berbunyi “al washailu hukmul maqasid” yang maknanya adalah ikrar waqaf merupakan kewajiban yang harus dilakukan dalam ijab kabul harta waqaf.

Fungsi Ikrar Waqaf Menurut Undang-Undang


Peraturan Pemerintah Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf pada angka enam menyebutkan bahwa: “Akta Ikrar Wakaf adalah bukti pernyataan kehendak Wakif untuk mewakafkan harta benda miliknya guna dikelola Nazhir sesuai dengan peruntukan harta benda wakaf yang dituangkan dalam bentuk akta. Artinya ikrar waqaf merupakan kekuatan hukum yang kuat yang dapat dipegang oleh penerima waqaf. Hal ini menjadi kewajiban bagi pewaqaf untuk mengikrarkan pernyataan waqafnya kepada penerima waqaf. Dan ikrar waqaf menjadi syarat untuk membuat akta ikrar waqaf. Karena Pembuatan Akta Ikrar Wakaf benda tidak bergerak wajib memenuhi persyaratan dengan menyerahkan sertifikat hak atas tanah yang bersangkutan atau tanda bukti pemilikan tanah lainnya.

Fungsi Ikrar Waqah menurut ahli Fiqh




Para fuqaha berpendapat bahwa lafaz atau shighat atau ucapan (ikrar waqaf) dalam pelaksanaan wakaf merupakan penentu jadi atau tidaknya suatu perwakafan. Shighat atau ucapan wakif itu ada yang sharih/tegas dan ada yang kinayah/sindiran Jika salah satu dan lafaz tersebut telah digunakan, maka perbuatan wakaf telah teraqad (terjadi). Jadi ikrar waqaf berfungsi sebagai penentu telah terjadinya waqaf.

Popular posts from this blog

Macam-Macam Amtsal dan Contohnya

Langkah-Langkah Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANAMAN SAWI