Perbedaan Cara Menggunakan Metode Pembelajaran Antara Muslim dan non Muslim

Penggunaan metode didasari oleh tiga aspek yang sangat penting:
  • Sifat-sifat dan kepentingan yang berkenaan dengan tujuan utama pendidikan Islam, yaitu pembinaan manusia mukmin yang mengaku sebagai hamba Allah SWT


  • Berkenaan dengan metode-metode yang betul-betul berlaku yang disebutkan dalam Al-Qur"an atau disimpulkan daripadanya.


  • Membicarakan tentang pergerakan dan disiplin dalam istilah Al-Qur'an disebut ganjaran atau hukuman.



  • Dalam pendidikan yang diterapkan di Barat, metode pendidikan hampir sepenuhnya tergantung kepada kepentingan peserta didik, para pendidik hanya bertindak sebagai motivator, stimulator, fasilitator, ataupun hanya sebagai instruktor. Sistem yang cenderung dan mengarah kepada peserta didik sebagai pusat (child center) ini sangat menghargai adanya perbedaan individu para peserta didik (individual differences). Hal ini menyebabkan para pendidik hanya bersikap merangsang dan mengarahkan para peserta didik mereka untuk belajar dan mereka diberi kebebasan, sedangkan pembentukan karakter dan pembinaan moral hampir kurang menjadi perhatian pendidik.

    Akibat penerapan metode yang demikian itu menyebabkan pendidikan kurang membangun watak dan moral peserta didik. Dihubungkan dengan fenomena yang timbul di masyarakat dimana pendidik semakin tidak dihormati oleh peserta didiknya.


    Pada titik awal ini sudah terdapat perbedaan besar antara metode pendidikan Islam dengan metode pendidikan Barat yang dianggap sebagai metode pendidikan moderen itu. Metode pendidikan Islam sangat menghargai kebebasan individual, selama kebebasan itu sejalan dengan fitrahnya, sehingga seorang pendidik dalam mendidik tidak dapat memaksa peserta didiknya dengan cara yang bertentangan dengan fitrahnya. Akan tetapi sebaliknya pendidik membentuk karakter peserta didiknya, tidak boleh duduk diam sedangkan peserta didiknya memilih jalan yang salah.

    Upaya pendidik untuk memilih metode yang tepat dalam mendidik peserta didiknya harus pula disesuaikan dengan tuntutan dan karakteristik peserta didiknya. Ia harus mengusahakan agar pelajaran yang diberikan kepada peserta didik mudah diterima, tidaklah cukup dengan bersikap lemah lembut saja. Ia harus memikirrkan metode-metode yang akan digunakan. 

    Untuk itu pula pendidik dituntut agar mempelajari berbagai macam metode yang digunakan dalam mengajar suatu mata pelajaran, seperti bercerita, mendemonstrasikan, mencobakan, memecahkan masalah, mendiskusikan yang digunakan oleh ahli pendidikan Islam dari zaman dahulu sampai sekarang, dan mempelajari prinsip-prinsip metodologi dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW.




    Selain itu harus pula diperhatikan tahapan-tahapan penggunaan metode sesuai dengan turunnya ayat Al-Qur'an secara bertahap menjawab masalah-masalah yang timbul saat itu, hal ini membuktikan bahwa metode Al-Qur'an adalah mengacu kepada masalah yang terjadi sehari-hari (problem solving), demikian juga dengan hadist nabi. Dikenalnya ashbabul wurud, memperkuat keterangan di atas.

    Mempelajari metode turunnya Al-Qur'an dan Hadist (Asbabul Nuzul dan Asbabul Wurud) membuktikan bahwa metode yang dianut oleh Al-Qur'an adalah induktif, yaitu berangkat dari kenyataan yang terjadi dan sampai pada suatu kesimpulan.

    Namun Al-Qur'an juga menganut metode deduktif dimana wahyu yang diturunkan menyangkut hal-hal yang terjadi untuk dipakai sebagai pedoman pada hal-hal yang berlaku umum kemudian hari.

    Ingat Kaidah Ushul Fiqh yang menyatakan:
    At-Ibrah bi umum al-lafz la khusus al-sabah






    Popular posts from this blog

    Macam-Macam Amtsal dan Contohnya

    Langkah-Langkah Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANAMAN SAWI