Macam-Macam Amtsal dan Contohnya
Amsal dalam Al-Qur’an ada tiga macam
Amsal Musarrahah
Amsal Musarrahah ialah Amsal yang didalammya dijelaskan dengan
lafaz Masal atau sesuatu yang menunjukkan tasybih. Amsal seperti ini banyak
ditemukan dalam Al-Qur’an.
Sebagai contoh dalam surat (Al-Baqarah : 17-20)
مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّآ أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لاَّ يُبْصِرُونَ {17} صُمُّ بُكْمٌ عُمْىُُ فَهُمْ لاَ يَرْجِعُونَ {18} أَوْكَصَيِّبٍ مِنَ السَّمَاءِ فِيهِ ظُلُمَاتُُ وَرَعْدُُ وَبَرْقُُ يَجْعَلُونَ أَصَابِعَهُمْ فِي ءَاذَانِهِم مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِ وَاللَّهُ مُحِيطُُ بِالْكَافِرِينَ {19} يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ أَبْصَارَهُمْ كُلَّمَآ أَضَاءَ لَهُم مَّشَوْا فِيهِ وَإِذَا أَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوا وَلَوْ شَآءَ اللَّهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُُ {20}
“Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang
menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya, Allah
menghilangkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam
kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka ini bisu dan buta, maka tidaklah mereka
akan kembali (ke jalan yang benar). Atau seperti orang-orang yang ditimpa hujan
lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat. …. Sesungguhnya Allah
berkuasa atas segala sesuatu”
Amsal Kaminah
yaitu Amsal yang didalamnya tidak disebutkan
dengan lafaz tamsil (pemisalan) tetapi ia menunjukkan dengan makna yang indah,
menarik, dalam kepadatan redaksinya dan mempunyai pengaruh tersendiri bila
dipindahkan kepada yang serupa dengannya, untuk masal ini mereka mengajukan
sejumlah contoh, diantaranya suratAl-Baqarah: 68:
قَالُوا ادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُبَيِّن لَّنَا مَاهِيَ قَالَ إِنَّهُ يَقُولُ إِنَّهَا بَقَرَةٌ لاَّ فَارِضُُوَلاَ بِكْرٌ عَوَانٌ بَيْنَ ذَلِكَ فَافْعَلُوا مَاتُؤْمَرُونَ {68}
“Sapi betina yang tidak tua dan tidak muda, pertengahan dari itu.“
Amsal Mursalah
Amsal Mursalah yaitu Kalimat-kalimat bebas yang tidak
menggunakan lafaz tasybih secara jelas. tetapi kalimat-kalimat itu berlaku
sebagai masal. Sebagai contoh dalam surat Al-Mudassir: 38:
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ{38}
“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa ynang telah diperbuatnya.”
Para ulama berbeda pendapat terhadap ayat-ayat Amsal Mursalah ini, apa atu bagai mana hukum mempergunakan sebagai masal. Adapun menurut As-Suyuthi dan Zarkasyi, amtsalAl-Quran terbagi dalam dua bagian saja, yaitu musharrahah dan kaminah.