Peranan Sumber Daya Manusia dalam Kehidupan
Peranan Sumber Daya Manusia dalam Kehidupan
Manusia dalam menghadapi ‘pergulatan’ hidup hanya semata-mata untuk mempertahankan eksistensinya. Mempertahankan eksistensi suautu perjuangan yang berat dan kompleks, karena menghadapi tantangan di segala dimensi kehidupan. Manusia yang memiliki potensi besar, mampu beradaptasi dengan zaman dan alam, dapat memahami bahkan sanggup merubah situasi dan kondisi untuk disesuaikan dengan dirinya. Dengan kekuatan sanggup mengubbah dunia, telah terimplikasi bahwa manusia melakukan perubahan, dari perubahan yang bersifat transformatif menuju pembangunan dan dari pembangunan meretaskan kebudayaan, dan dari kebudayaan tersebut melahirkan peradaban.
Dalam mencapai hal tersebut, selaku pengelola (khalifah) di alam jagad harus yang berkualitas, baik dalam tataran ideal maupun realita.
Pernyataan di atas menegaskan bahwa manusia unggul dan berkualitas merupakan titik sentral dari dan dalam pembangunan. Orientasi pembangunan yaitu mengembangkan pribadi yang menyatu dengan tujuan manusia, yang tidak lain dari mengembangkan potensinya untuk ikut serta dalam membangun masyarakat itu dalam serba keserasian yang semakin meningkat sesuai dengan tahapan pembanguna.
Secara fundamental, pembangunan senantiasa melahirkan aksentuasi pada pengembangan potensi manusia, yaitu suatu sikap orientasi manusia dan masyarakat maju serta mandiri yang berorientasi kepada amal perbuatan (action eriented) yang melahirkan manusia berkualitas, berprestasi, bertujuan, dinamis, dan progresif.
Orientasi usaha manusia sebagaimana yang dijelaskan di atas, menjadi piranti dalam berdialektika dengan arus pembangunan. Pencapaian usaha tersebut ditunjang oleh komitmen moral manusia sebagai factor kehidupan. Ketika komitmen kemanusiaan terus konsisten terhadap system nilai yang menjadi platform dalam beraktivitas, maka setiap usaha manusia akan selalu bermuara pada perbaikan dan pengembangan kehidupan, khususnya di kalangan umat yang berideologi Islam. Apapun potensi yang dimiliki oleh manusia, terakumulasi dalam sumber daya yang bersifat visioner yakni berorientasi ke masa depan.
Pengembangan sumber daya manusia ditujukan untuk kemaslahatan dunia dan akhirat yang sekaligus akan meningkatkan martabat dan derajat umat kepada satu pada posisi bukan hanya tinggi melainkan bertanggungjawab untuk kepentingan pembangunan umat Islam. Jadi dengan adanya sumber daya manusia yang unggul akan mengantarkan umat yang bermartabat dan memiliki derajat yang mulia. Tinggi rendahnya reputasi seseorang sangat dipengaruhi oleh peran sumber daya manusia dalam kehidupannya. Karena rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan penyebab pengangguran dan kemiskinan secara ekonomi. Sebaliknya kemiskinan adalah salah satu sebab utama rendahnya mutu sumber daya manusia. Antara sumber daya manusia dan kemiskinan merupakan vicious circle atau lingkaran syaitan.
Memang demikian halnya bahwa potensi perkembangan ekonomi suatu negara sangat dipengaruhi – bahkan ditentukan – oleh sumber daya manusianya, yaitu jumlah serta tingkat ketrampilan, pandangan budaya, sikap terhadap kerja, dan keinginan untuk meningkatkan diri. Tidak bisa dipungkiri bahwa cara pandang terhadap pentingnya pengembangan dan peningkatan ekonomi merupakan transliterasi dari doktrin cultural, etos kerja dan komitmen moral serta anjuran normativitas dan historisitas.
Pandangan yang berpendapat bahwa, sumber daya manusia yang berkualitas mampu mengubah dunia sesuai dengan kepentingannya. Integritas kepribadian sangat urgen dalam mengontrol setiap aktivitasnya. Dengan sumber daya yang ada akan membawa manusia kepada fithrahnya sebagai khalifah Allah di muka bumi sesuai dengan aturan Allah Swt dan Rasul-Nya, seperti manusia mempunyai sifat amanah, sifat kepedulian dengan masyarakat, mempunyai pengetahuan untuk memberikan jasa dalam menganggulangi kesengsaraan serta bersifat amar ma’ruf nahi munkar.
Oleh karena itu, bagi orang yang memiliki sumber daya manusia, niscaya Allah Swt. akan mengangkat derajatnya sebagaimana dalam firman-Nya dalam QS. Al-Mujadalah (58) : 11, yang berbunyi sebagai berikut :
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ…
Artinya : “ Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan beberapa derajat”
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa sumber daya manusia yang handal memiliki fungsi dan peran dalam menata kehidupan, dari yang tidak baik menjadi baik, dari yang baik menjadi lebih baik. Proses perubahan senantiasa berorientasi pada kemaslahatan umatmanusia, kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat. Hal ini dapat dilihatbahwa untuk menjalankan tugas sebagai khalifah tanpa dibarengi sumber daya yangbaik, nyaris tidak akan membuahkan hasil yang optimal. Bahkan menjadi ‘momok’dalam pergumulan sosial dan menjadi ‘beban’ sejarah.
Baca:
Baca: