Pembelajaran yang Efektif dan Kriterianya



Pembelajaran yang Efektif dan Kriterianya
Sebagaimana yang penulis paparkan diatas bahwa hal yang menunjang efektif tidaknya suatu proses pembelajaran Pendidikan Agama dan pengaruhnya terbadap akhlak siswa baik itu materi, tujuan, lingkungan Pendidikan dan sebagainya. Maka pada bagian ini penulis akan membicarakan mengenai hal-hal yang mendukung pembelajaran Pendidikan Agama yang efektif dan kriterianya, juga sebagai salah satu faktor yang menunjang proses pembelajaran, dalam hal ini pembelajaran dalam konteks Islam.
Alat pembelajaran adalah sesuatu atau hal-hal yang bisa menunjang kelancaran atau keberhasilan dari proses pembelajaran Pendidikan Agama kepada siswa, alat pembelajaran yang penulis maksudkan disini adalah berupa segala tingkah laku, perbuatan (teladan), anjuran atau perintah, larangan dan hukuman.
Perlu kiranya penulis jelaskan disini bahwa penggunaan alat pembelajaran itu bukan hanya teknis belaka, namun memiliki sangkut paut yang erat sekali dengan pribadi dengan yang menggunakan alat tersebut. Sipendidik (pribadi) yang mempergunakan alat itu hendaknya dapat menyesuaikan diri dengan tujuan yang terkandung dalam pembelajaran tersebut. Agar lebih jelas lagi dalam mencapai keberhasilan satuan pembelajaran Pendidikan Agama tidak keliru, maka harus memperhatikan 4 syarat dibawah ini yaitu:
1. Tujuan apa yang hendak dicapai dengan alat itu
2. Siapa (pendidik) yang menggunakan alat itu
3. Anak (si-terdidik) yang mana yang dikenai alat itu
4. Bagaimana menggunakan alat itu.
Demikian hal-hal yang dapat mendukung efektif dan kriteria pembelajaran Pendidikan Agama terhadap siswa yang dapat digunakan dalam suatu proses pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama.

3.   Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Pembelajaran
Secara umum, pembelajaran merupakan suatu dasar penting dari hasil-hasil perilaku jika ia bergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi struktur dan komposisinya. Pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama adalah suatu hal yang bersifat komplek dan dipengaruhi oleh banyak faktor dan meliputi berbagai aspek baik yang bersumber dari luar diri peserta didik itu sendiri, secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi efeksifitas pembelajaran Pendidikan Agama dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internalal dan faktor eksternal
a.   Faktor Internalal,
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri anak didik yang mempengaruhi hasil belajar antara lain : bakat, minat, motivasi dan lain-lain, yang digunakan dalam pembelajaran. Faktor internal mencakup berbagai hal berikut:
1)   Bakat
Bakat merupakan suatu kemampuan yang dibawa sejak lahir untuk mencapai suatu keberhasilan. Dengan demikian setiap orang memiliki bakat untuk mencapai prestasi yang sesuai dengan kapasitas masing-masing. Proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan bakat anak, Sumadi Suryabrata menyatakan: "bakat merupakan factor yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Hampir tidak ada orang yang membantah membantah, bahwa belajar pada bidang yang sesuai dengan bakat seseorang memperbesar kemungkinan untuk berhasil.
2)   Minat
Minat merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi pembelajaran Pendidikan Agama. Banyak faktor yang mempengaruhi minat seseorang sehingga minat itu berbeda-beda setiap individu. Minat yang dimiliki seseorang sangat berpengaruh dalam pembelajaran Pendidikan Agama, karena bila bahan pelajaran Pendidikan Agama yang disajikan tidak sesuai dengan minatnya, anak didik tidak akan belajar dangan sebaik-baiknya.
Minat juga dapat menetapkan prestasi seseorang, karena dengan adanya minat dapat dilakukan tanpa ada paksaan bagi dirinya. Agoes Soejanto mengemukakan : “Minat adalah suatu pemersatu perhatian yang tidak disengaja dan terlahir dengan penuh kemajuan serta tergantung dari bakat dan lingkungannya”.
Minat itu merupakan kemajuan individu, sehingga menciptakan minat, mudah untuk beberapa subjek dan sulit untuk subjek-sujek lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat sangat besar pengaruhnya terhadap pelaksanaan Pendidikan seseorang.

3)   Inteligensi
Dalam dunia Pendidikan dan pengajaran masalah inteligensi merupakan salah satu masalah pokok sebagai factor yang mepengaruhi efektifitas pembelajaran Pendidikan Agama, karena inteligensi adalah sebagai kemampuan untuk berfikir abstrak.
Jadi tidak mengherankan kalau masalah tersebut banyak dikupas oleh para ahli. Tentang peranan inteligensi itu dalam proses pembelajaran ada yang menganggap demikian pentingnya sehingga dipandang menentukan dalam hal berhasil tidaknya seseorang dalam hal belajar terlebih-lebih pada waktu anak masih sangat muda, inteligensi sangat besar pengaruhnya.
4)   Motivasi
Motivasi merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi efektifitas pembelajaran Pendidikan Agama, motivasi adalah perubahan tenaga dalam diri seseoarang yang ditandi oleh dorongan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat juga dikatakan sebagai rangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang ada hubungannya dengan kebutuhan hidupnya.
Motivasi yang dapat ditimbulkan dari luar atau lingkungan disebut motifasi ekstrinsik. Dan dalam diri disebut motivasi instrinsik, keduanya adalah faktor dorongan. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Sumadi Suryabrata yaitu:
a. Motif-motif ekstrinsik, yaitu motif yang berfungsi karena adanya perangsang dari luar seperti orang belajar giat karena mengetahui bahwa sebentar lagi ujian. Orang membaca sesuatu karena diberitahu bahwa itu harus dilakukan sebelum ia melamar pekerjaan dan sebagainya.
b. Motif-motif instrinsik, yaitu motif-motif yang fungsinya tidak perlu di rangsang dari luar. Memang dari luar individu sendiri telah ada dorongan itu, misal orang gemar membaca tanpa ada dorongan dari pihak lain. Telah mencari buku-buku untuk dibacanya. Orang yang rajin dan bertanggung jawab tidak perlu menanti komando untuk belajar.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kedua motif tersebut sangat besar pengaruhya terhadap prestasi belajar siswa, tetapi diantara motif yang lebih kuat adalah motif instrinsik, karena itu alangkah baiknya kalau dapat ditumbuhkan seluas mungkin motif instrinsik itu pada siswa untuk pencapaian hasil belajar yang memuaskan.

b.   Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama yang bersumber dari luar individu yang melatar belakangi kehidupan individu dan turut menentukan prestasi belajarnya. Faktor eksternal yang mempunyai prestasi belajar anak didik mencakup:
1)   Faktor Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan yang paling banyak mempengaruhi psikologi dan spritural anak. Keluarga tidak hanya sebagai penerus keturunan semata, akan tetapi dalam Pendidikan keluarga merupakan sumber Pendidikan Agama. Keluarga merupakan pendidik utama bagi setiap manusia, namun demikian tidak sedikit pula kesulitan belajar siswa bersumber dari lingkungan keluarga tersebut.
Faktor penghambat proses belajar mengajar yang bersumber dalam lingkungan keluarga menurut Ahmad Badawi antara lain:
- Masalah kemampuan ekonomi
- Masalah keributan Rumah Tangga (Broken Home)
- Kurang kontrol dari para orang tua. 
Berarti dalam lingkungan keluarga bukan saja terdapat faktor pendukung peningkatan prestasi belajar anak, tetapi juga faktor yang menghambat kegiatan belajarnya yang sekaligus mempengaruhi prestasi yang dicapai anak.
2)   Faktor Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar anak, yang juga sebagai tempat pembinaan anak setelah keluarga dan mempunyai tanggung jawab Pendidikan berdasarkan kepercayaan keluarga. [9]Sekolah pada dasarnya merupakan suatu lingkungan Pendidikan yang teroganisir sedemikian rupa, sehingga dapat meransang proses belajar mengajar secara optimal. Namun terkadang tanpa disadari sekolah kurang dapat menunjang dalam proses Pendidikan nya. Seperti yang dikemukakan oleh Soeito, bahwa faktor-faktor yang dapat menimbulkan dan menghambat proses Pendidikan berpangkal dari sekolah sebagai barikut:
-     Cara memberikan pelajaran
-     Kurangnya bahan bacaan/buku bacaan
-     Kurang alat-alat
Dari kutipan di atas jelas bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pembelajaran Pendidikan Agama terhadap akhlak siswa dapat berupa cara-cara memberikan pelajaran, kurangnya bacaan, alat-alat pelajaran dan bahan pelajaran tidak sesuai dengan kemampuan siswa. Hal ini dapat menghambat kelancaran belajar mengajar.
3)   Faktor Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat juga merupakan "faktor eksternal yang mempengaruhi efektifitas prestasi belajar anak dimana masyarakat tersebut terdiri dari kesatuan lingkungan desa atau kampung, besar atau kecil dimana kita bertempat tinggal. [10]Lingkungan masyarakat adalah lingkungan yang terdapat diluar rumah dan diluar sekolah yang merupakan tripusat Pendidikan. Lingkungan ini berpengaruh terhadap proses belajar anak, sebab lingkungan masyarakat tuut mempengaruhi sikap dan perilaku anak, termasuk juga kegiatan belajarnya. Bagi lingkungan masyarakat yang tidak didukung kegiatan Pendidikan,


[1] Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Get. W, (Bandung: Remaja Karya, 1988), hal.224.
[2] Sumandi Suryabrata, Pisikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 1983), hal. 12.

[3] Agees Soejanto, Bimbingan ke Arah yang Sukses, (Jakarta: Aksara Baru, 1981), haL42.

[4] Bobby Depotte, Mike Hernaccki, Quantum Learning, Ter . Alawiyah Abdurrahman, Cet. 11, (Bandung: Kaifa, 2001), hal. 48.

[5] Sumandi Suryabmta, Psikologi Pendidikan, W. 125.

[6] Ibid, hal. 74.

[7] Jaudah Muhammad Awwad, Mendidik Anak Secara Islami, Cet. I. (Jakarta: Gema InsanL 1995), hal.29.

[8] Ahmad Badawt Pengantar Kurikulum, (Surabaya: Bina 11mu, 1994), hal. 145.

[9] M. Noor Symn, dkk, Pengantar Dasar-dasar pendidikan, cet.111, (Bandung: Usaha Nasional, 1998), hal.15.

[10] Sukanto Nuri, Petunjuk Membangun dan Membina Keluarga menurut Agama Islam, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1981), hal.63.

Popular posts from this blog

Macam-Macam Amtsal dan Contohnya

Langkah-Langkah Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANAMAN SAWI