Pengertian filsafat Ilmu Menurut Ahli
Pengertian filsafat Ilmu
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia atau philosophos. Philos atau philein berarti teman atau cinta, dan shopia atau shopos berarti kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah.[1]
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi kehidupan manusia yang bertititik yolak pada pertanyaan mendasar secara sistematis[2]. Pengertian ini sangat umum dan cakupannya luas, hal yang penting untuk difahami adalah bahwa filsafat ilmu itu merupakan telaah kefilsafatan terhadap hal-hal yang berkaitan/menyangkut ilmu, dan bukan kajian di dalam struktur ilmu itu sendiri.
Pada dasarnya filsafat ilmu merupakan kajian filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya pengkajian dan pendalaman mengenai ilmu (Ilmu Pengetahuan/Sains), baik itu ciri substansinya, pemerolehannya, ataupun manfaat ilmu bagi kehidupan manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok filsafat yang tercakup dalam bidang ontologi, epistimologi, dan axiologi dengan berbagai pengembangan dan pendalaman yang dilakukan oleh para ahli.
Dengan demikian eksistensi ilmu mestinya tidak dipandang sebagai sesuatu yang sudah final yang memerlukan perlu kritikan dan pengkajian.Dalam hubungan ini filsafat ilmu akan membukakan wawasan tentang bagaimana sebenarnya substansi ilmu itu sendiri.
Adapaun persamaan (lebih tepatnya persesuaian) antara ilmu dan filsafat adalah bahwa keduanya menggunakan berfikir reflektif dalam upaya menghadapi/memahami fakta-fakta dunia dan kehidupan, terhadap hal-hal tersebut baik filsafat maupun ilmu bersikap kritis, berfikiran terbuka serta sangat konsern pada kebenaran, disamping perhatiannya pada pengetahuan yang terorganisisr dan sistematis.
Sementara itu perbedaan filsafat dengan ilmu lebih berkaitan dengan titik tekan, dimana ilmu mengkaji bidang yang terbatas, ilmu lebih bersifat analitis dan deskriptif dalam pendekatannya, ilmu menggunakan observasi, eksperimen dan klasifikasi data pengalaman indra serta berupaya untuk menemukan hukum-hukum atas gejala-gejala tersebut, sedangkan filsafat berupaya mengkaji pengalaman secara menyeluruh sehingga lebih bersifat inklusif dan mencakup hal-hal umum dalam berbagai bidang pengalaman manusia, filsafat lebih bersifat sintetis.[3]
Tabel perbedaan mendasar antara ilmu, filsafat dan pengetahuan :
Ilmu | Filsafat | Ilmu Pengetahuan |
Segi-segi yang dipelajari dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti | Mencoba merumuskan pertanyaan atas jawaban. Mencari prinsip-prinsip umum, tidak membatasi segi pandangannya bahkan cenderung memandang segala sesuatu secara umum dan keseluruhan | Ilmu pengetahuan adalah penguasaan lingkungan hidup manusia. |
Obyek penelitian yang terbatas | Keseluruhan yang ada | Ilmu pengetahuan adalah kajian tentang dunia material. |
Tidak menilai obyek dari suatu sistem nilai tertentu. | Menilai obyek renungan dengan suatu makna seperti , persoalan agama, kesusilaan, keadilan, sosial dan sebagainya. | Ilmu pengetahuan adalah definisi eksperimental |
Bertugas memberikan jawaban | Bertugas mengintegrasikan ilmu-ilmu | Ilmu pengetahuan dapat sampai pada kebenaran melalui kesimpulan logis dari pengamatan empiris |