KUALITAS HASIL BELAJAR
Hasil belajar merupakan
istilah yang tidak asing lagi dalam dunia pendidikan. Istilah tersebut lazim
digunakan sebagai sebutan dari penilaian dari hasil belajar. Dimana penilaian
tersebut bertujuan melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan
materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
Pengertian hasil
adalah: “sesuatu yang telah dicapai dari
usaha yang telah dilakukan dan dikerjakan”. Hasil akan ddapatkan
dari suatu usaha, hasil tanpa usaha dnamakan dengan hasil taqdir bukan hasil
uikhtiar. Sedangkan pengertian belajar menurut pengertian secara psikologis,
“Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan tersebut akan
nyata dalam seluruh aspek tingkah laku”
Maka hasil belajar
adalah suatu bentuk hasil dari pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang
yang dinyatakan dengan cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan
latihan. Dengan belajar berarti senantiasa merupakan kegiatan yang berlangsung
didalam suatu proses dan terarah kepada suatu pencapaian suatu tujuan tertentu.
Dalam definisi yang lebih singkat
dikemukakan bahwa “Hasil Belajar adalah hasil yang telah di capai (dilakukan
dan dikerjakan) melalui proses belajar.”
Hal senada juga
diungkapkan Mas’ud Khasan Abdul Qahar, yang menyebutkan bahwa pengertian hasil
belajar adalah “apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang
menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.” Dengan demikian, dapat dinyatakan beberapa
rumusan dari pengertian hasil belajar, diantaranya bahwa hasil belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau materi yang dikembangkan oleh mata pelajaran.
Selanjutnya,
hasil belajar menurut Nana Sudjana adalah ”kemampuan yang dimiliki siswa,
setelah ia menerima pengalaman belajarnya.”
Sedangkan
menurut Hadari Nawawi hasil belajar adalah “tingkat keberhasilan murid untuk
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi”
Dalam dunia
pendidikan, bentuk penilaian dari suatu prestasi biasanya dapat dilihat atau
dinyatakan dalam bentuk simbol huruf atau angka-angka. Jadi, hasil belajar
adalah hasil yang diraih oleh peserta didik dari aktivitas belajarnya yang
ditempuh untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dapat diwujudkan
dengan adanya perubahan sikap dan tingkah laku dan pada umumnya dinyatakan
dalam bentuk simbol huruf atau angka-angka.
Hasil belajar yang didapatkan oleh seorang siswa
bersifat sementara kadang kala dalam suatu tahapan belajar, siswa yang berhasil
secara gemilang dalam belajar, sering pula dijumpai adanya siswa yang gagal.
Seperti angka raport rendah, tidak naik kelas, tidak lulus ujian akhir dan
sebagainya.
Faktor- Faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar menurut Muhibbin Syah adalah: “secara global
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu .Faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan
belajar”.
Adapun
penjelasannya secara rinci adalah sebagai berikut:
Faktor Internal
Faktor internal
(faktor dari dalam siswa), yakni keadaan / kondisi jasmani dan rohani siswa.
Faktor ini meliputi 2 aspek, yakni :
Aspek fisiologis
(yang bersifat jasmaniah)
Kondisi umum
jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ
tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa
dalam mengikuti pelajaran. Kondisi jasmani yang tidak mendukung kegiatan
belajar, seperti gangguan kesehatan, cacat tubuh, gangguan penglihatan,
gangguan pendengaran dan lain sebagainya sangat mempengaruhi kemampuan siswa
dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas.
“Aspek fisiologis sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa.”
Aspek psikologis
(yang bersifat rohaniah)
Banyak faktor
yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas
perolehan pembelajaran siswa. Diantaranya adalah tingkat intelegensi siswa,
sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa. “Psikologis siswa
sangat menentukan keberhasilan siswa.”
Intelegensi
Siswa
Tingkat
kecerdasan merupakan wadah bagi kemungkinan tercapainya hasil belajar yang
diharapkan. Jika tingkat kecerdasan rendah, maka hasil belajar yang dicapai
akan rendah pula. Clark mengemukakan bahwa.”hasil belajar siswa di sekolah 70%
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Shingga tidak
diragukan lagi bahwa tingkat kecerdasan siswa sangat menentukan tingkat
keberhasilan belajar siswa.
Sikap Siswa
Menurut sudijono
dan anas pengertian sikap adalah “pola tingkah laku yang tetap yang
diperlihatkan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya”. Sikap merupakan
gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi
dengan cara relatif tetap terhadap objek, baik secara positif maupun negatif.
Sikap siswa yang positif terutama kepada guru dan mata pelajaran yang diterima
merupakan tanda yang baik bagi proses belajar siswa. Sebaliknya, sikap negatif
yang diiringi dengan kebencian terhadap guru dan mata pelajarannya menimbulkan
kesulitan belajar siswa tersebut, sehingga prestasi belajar yang di capai siswa
akan kurang memuaskan.
Bakat Siswa
Sebagaimana
halnya intelegensi, bakat juga merupakan wadah untuk mencapai hasil belajar
tertentu. Secara umum pengertian bakat menurut Hasbullah adalah “kemampuan
potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang”. Bakat juga diartikan
sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak
bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Peserta didik yang kurang atau
tidak berbakat untuk suatu kegiatan belajar tertentu akan mengalami kesulitan
dalam belajar.
Minat Siswa
Pengertian minat
adalah “kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar
siswa”. Siswa yang menaruh
minat besar terhadap bidang studi tertentu akan memusatkan perhatiannya lebih
banyak dari pada siswa lain, sehingga memungkinkan siswa tersebut untuk belajar
lebih giat dan pada akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
Motivasi Siswa
Martin Handoko
mengemukakan arti tentang motivasi sebagai “segala perbuatan manusia entah itu
disadari ataupun tidak disadari, baik timbul dari kekuatan luar maupun kekuatan
dalam, pada dasarnya mempunyai tujuan yang satu, yaitu mencari hal yang
menyenangkan dan menghindari hal yang menyakitkan”.
Tanpa motivasi
yang besar, peserta didik akan banyak mengalami kesulitan dalam belajar, karena
motivasi merupakan faktor pendorong kegiatan belajar. Motivasi dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu motivasi
intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan
yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan
tindakan belajar. Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal keadaan yang datang
dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
Motivasi yang dipandang lebih esensial adalah motivasi intrinsik karena lebih
murni dan langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang
lain.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal
(faktor dari luar siswa), yakni kondisi/keadaan lingkungan di sekitar siswa.
Adapun faktor eksteren yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa adalah :
Lingkungan
sosial
Lingkungan
sosial siswa yang dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.di sekolah adalah
para guru, staf administrasi dan teman-teman sekelasnya sedangkan masyarakat, tetangga dan teman-teman
sepermainan di sekitar perkampungan siswa juga termasuk lingkungan sosial bagi
siswa. Namun lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar
siswa ialah orangtua dan keluarga siswa itu sendiri. “Sifat-sifat orang tua,
praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan letak rumah, semuanya
dapat memberi dampak baik dan buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai
siswa”
Lingkungan non
sosial
Lingkungan non
sosial ialah “gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa
dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan
siswa”. Hal ini juga akan
membawa dampak positif bagai semangat belajar anak bila lingkungan non
sosialnya mendukung.
Faktor
Pendekatan Belajar
Tercapainya
hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh bagaimana aktivitas siswa dalam
belajar. Faktor pendekatan belajar adalah jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran. Sudarwan Danim mengatakan bahwa “faktor
pendekatan belajar sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga semakin
mendalam cara belajar siswa maka semakin baik hasilnya”