PANDANGAN AL-QUR'AN TENTANG PENDIDIKAN
Pandangan al-qur’an terhadap
pendidikan dapat dianalisis pada wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah SWT
ketika nabi Muhammad diangkat menjadi rasul. Hal ini menandakan bahwa
pendidikan menjadi tolok ukur utama dalam menyiarkan dan mengembangkan ajaran
agama Islam.
Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.
Iqra diambil dari
akar kata yang berarti menghimpun, dari kata menghimpun, lahir berbagai macam
ragam makna seperti menyampaikan, meneliti, menelaah, dan membaca teks baik
tertulis maupun tidak tertulis. Iqra
yang dimaksudkan pada ayat di atas bukan hanya membaca yang tersurat saja, akan
tetapi juga diperintahkan untuk mencari tahu dan mengetahui apa saja yang
tersirat, baik pada sumber ajaran Islam ataupun pada alam semesta ini. Alam
juga memberikan ilmu pengetahuan yang sangat banyak dan tidak dapat dihingga
oleh panca indera manusia. Pendidikan merupakan hal yang harus dilakukan oleh
umat manusia dalam membangun peradaban. Objek perintah iqra bukan hanya
mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkaunya. Pendidikan merupakan perintah
utama dalam agama Islam.
Manusia memiliki
potensi dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan mengembangkannya. Manusia yang
memiliki ilmu pengetahuan akan lebih tinggi derajatnya ketimbang manusia yang
tidak memiliki ilmu pengetahuan. Manusia membutuhkan manusia yang ahli dan
berpengetahuan dalam membangun peradaban. Manusia yang tidak memiliki
pengetahuan yang mengemban tugas sebagai khalifah, maka akan terjadi kefasidan
pada dunia ini, baik pada manusia maupun pada alam. Pendidikan merupakan suatu
system dalam memakmurkan manusia dan alam semesta ini.
Manusia tidak bisa membangun masa depan untuk generasi muda dengan
hanya berpangku tangan, tapi manusia dapat membangun generasi muda untuk masa
depan yang lebih baik melalui pendidikan yang bermanfaat bagi kehidupan mereka.
Manusia tidak boleh meninggalkan generasinya dalam keadaan bodoh. Hal ini
dibuktikan dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 9 sebagai berikut:
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.
Dari
ayat di atas dapat dianalisa bahwa Islam melarang manusia meninggalkan
generasinya dalam keadaan lemah atau bodoh. Karena kebodohan dapat menyebabkan
hancurnya masa depan mereka. Islam mengajarkan manusia agar memiliki pendidikan
yang bermanfaat bagi umatnya. Dalam pendidikan manusia diajarkan untuk menjunjung
tinggi perintah Allah dan mengajarkan hal yang benar kepada manusia, agar
manusia tidak tersesat dalam dunia ini. Dengan kata lain, kejujuran dapat
membuktikan kebenaran sikap dan hal ihwal di dalam dunia ini sehingga manusia
terpetunjuk ke arah yang benar.