HAKIKAT ALQURAN DAN WAHYU
Hakikat Al-Qur'an dan Wahyu
Ilmuwan Mesir, Prof Dr Zagloul Mohamed
El-Naggar, mengatakan semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek),
semakin terungkap pula keajaiban kitab suci Al Quran. "Al Quran bukan buku
ilmu pengetahuan. Tapi ayat-ayatnya mengenai alam semesta (kauniyah) kini terbukti
dalam penemuan-penemuan ilmiah di abad modern ini," kata Prof Naggar dalam
ceramahnya di Aula Harun Nasution, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah.
Pakar ilmu bumi (geologi) tersebut
mengupas beragam penemuan ilmiah mengenai alam semesta yang mengamini hakekat
kebenaran Al Quran.
Sebagai contoh, ayat-6 surat Al Thur,
"Al Bahrul Masjur" (Demi laut yang -- di dalam tanah bawah laut itu
-- ada api). "Terbukti secara ilmiah oleh para ahli geologi dan ilmu
kelautan bahwa dasar semua samudra dipanasi oleh jutaan ton magma yang keluar
dari perut bumi," katanya. Menurut peraih doktor geologi jebolan
Universitas Wales, Inggris pada 1963 itu, magma tersebut keluar melalui
jaringan rengkahan raksasa yang secara total merobek lapisan litosfir dan sampai
ke lapisan astenosfir.
"Para ilmuwan yang jujur akan
kagum melihat kepeloporan Al Quran dan hadis-hadis Nabi terkait petunjuk
tentang fakta-fakta ilmiah bumi, yang baru dapat dibuktikan pada akhir abad
ke-20 seiring dengan kemajuan iptek," kata ilmuwan yang telah menghafal
semua 30 juz Al Quran saat ia berusia sepuluh tahun itu. Fakta ilmiah lain,
katanya, yaitu ayat 15 dan 16 Surat At Takwir: "Fala Uqsimu bil khunnas.
Al Jawaril Kunnas" (Aku bersumpah dengan bintang-bintang yang tak tampak.
Yang bergerak sangat cepat).
Prof Naggar menjelaskan, para ulama
dahulu menafsirkan ayat tersebut secara metaforis, namun para ahli astronomi
pada akhir abad 20 menemukan fakta ilmiah, yaitu apa yang disebut "Black
Hole" (Lubang Hitam). Black hole adalah planet yang ditandai dengan
densitas yang tinggi dan gravitasi yang kuat, tempat zat dan semua bentuk
energi termasuk cahaya tidak mungkin lepas dari perangkapnya, katanya.
Disebut lubang hitam karena ia sangat
gelap tak terlihat, dengan kecepatan geraknya diperkirakan mencapai 300.000 km
per detik. Black holes dianggap sebagai fase tua kehidupan bintang, yang
didahului ledakan dan zatnya kembali menjadi nebula.