FUNGSI KEDISIPLINAN PADA SEKOLAH
Disiplin
diperlukan oleh siapa pun dan di mana pun. Hal itu disebabkan di mana pun
seseorang berada, di sana
selalu ada peraturan atau tata tertib. Soegeng Prijodarminto (2002:33)
mengatakan “di jalan, di kantor, di toko, swalayan, di rumah sakit, di stasiun,
naik bus, naik lift, dan sebagainya, diperlukan adanya ketertiban dan
keteraturan”. Jadi, manusia mustahil hidup tanpa disiplin. Manusia memerlukan disiplin
dalam hidupnya di mana pun berada. Apabila manusia mengabaikan disiplin, akan
menghadapi banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
perilaku hidupnya tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di tempat manusia
berada dan yang menjadi harapan.
Tulus
Tu’u (2004:37) mengatakan “disiplin berperan penting dalam membentuk individu
yang berciri keunggulan”. Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap
siswa. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku ,dan tata
kehidupan berdisiplin, yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar
dan kelak ketika bekerja.
Adapun
fungsi disiplin menurut Tulus Tu’u (2004:38) yaitu sebagai berikut:
a. Menata Kehidupan Bersama
Fungsi
disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau
dalam masyarakat. Dengan begitu, hubungan antara individu satu dengan yang lain
menjadi baik dan lancar. Kehidupan bersama akan lebih terarah dengan adanya
disiplin.
b. Membangun Kepribadian
Lingkungan
yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang.
Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan
sekolah yang tertib, teratur, tenang, tenteram, sangat berperan dalam membangun
kepribadian yang baik.
c. Melatih Kepribadian
Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan
berdisiplin tidak terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun, terbentuk
melalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untuk
membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan.
d.
Pemaksaan
Dari
pendapat itu, disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin
dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan
dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri.
Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan
dari luar.
e. Hukuman
Tata
tertib sekolah biasanya berisi hal-ha1 positif yang harus dilakukan oleh siswa.
Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib
tersebut. Ancaman sanksi / hukuman sangat penting karena dapat memberi dorongan
dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya. Tanpa ancaman hukuman
/sanksi, dorongan ketaatan dan kepatuhan dapat diperlemah. Motivasi untuk hidup
mengikuti aturan yang berlaku menjadi lemah.
f. Menciptakan Lingkungan yang Kondusif
Disiplin
sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan pendidikan agar
berjalan lancar. Ha1 itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni
peraturan bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta peraturan-peraturan lain
yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen.
Dengan
demikian, sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tenteram,
tertib dan teratur. Lingkungan seperti ini adalah lingkungan yang kondusif bagi
pendidikan. Dengan adanya disiplin maka proses belajar mengajar akan lebih
terarah dan dapat mencapai tujuan pendidikan secara maksimal.
Menurut Surya Subroto ( 2001:95) disiplin sangat
penting bagi perkembangan anak karena memenuhi beberapa kebutuhan tertentu
antara lain :
1.
Memberi rasa aman dengan memberi tahu apa yang boleh
dan apa yang tidak boleh dilakukan.
2.
Sebagai pendorong ego yang mendorong anak mencapai apa
yang diharapkan darinya.
3.
Persiapan mental yang kuat
4.
Anak belajar menafsir, bahwa pujian sebagai tanda rasa
kasih sayang dan penerimaan.
5.
Memungkinkan hidup menurut standar yang disetujui
kelompok siswa.
6.
Membantu anak mengembangkan hati nurani, suara hati,
membimbing dalam mengambilkeputusan dan pengembangan tingkah laku.
Jadi, disiplin
memiliki fungsi yang sangat sentral dalam mendukung terlaksananya proses
belajar mengajar siswa di sekolah. Dengan adanya disiplin maka tujuan
pendidikan nasional akan mudah dicapai.
Berkenaan
dengan tujuan disiplin sekolah, Maman Abdurrahman (2001:123) mengemukakan bahwa
tujuan disiplin sekolah adalah:
1.
Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak
menyimpang
2.
Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar
3.
Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungannya dan menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh
sekolah
4.
Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang
baik dan bermanfaat baginya serta lingkungannya.
Dapat
disimpulkan bahwa tujuan dari penerapan disiplin sekolah adalah untuk
mengontrol prilaku siswa untuk tidak menyimpang dari nilai-nilai moral. Hal ini
untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Berdisiplin sangat penting bagi
setiap siswa. Berdisiplin akan membuat seorang siswa memiliki kecakapan
mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan suatu proses ke arah
pembentukan watak yang baik.
Selanjutnya, Suherman
(2001:65) mengemukakan pula tentang pentingnya disiplin dalam proses pendidikan
dan pembelajaran untuk mengajarkan hal-hal sebagai berikut:
1)
Rasa hormat terhadap otoritas/ kewenangan
Disiplin akan
menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di luar
kelas, misalnya kedudukannya sebagai siswa yang harus hormat terhadap guru dan
kepala sekolah.
2)
Upaya untuk menanamkan kerja sama
Disiplin dalam
proses belajar mengajar dapat dijadikan sebagai upaya untuk menanamkan
kerjasama, baik antara siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan
lingkungannya.
3)
Kebutuhan untuk berorganisasi
Disiplin dapat
dijadikan sebagai upaya untuk menanamkan dalam diri setiap siswa mengenai
kebutuhan berorganisasi.
4)
Rasa hormat terhadap orang lain
Dengan ada dan
dijunjung tingginya disiplin dalam proses belajar mengajar, setiap siswa akan
tahu dan memahami tentang hak dan kewajibannya, serta akan menghormati dan
menghargai hak dan kewajiban orang lain.
5)
Kebutuhan untuk melakukan hal yang tidak menyenangkan
Dalam
kehidupan selalu dijumpai hal yang menyenangkan dan yang tidak menyenangkan.
Melalui disiplin siswa dipersiapkan untuk mampu menghadapi hal-hal yang kurang
atau tidak menyenangkan dalam kehidupan pada umumnya dan dalam proses belajar
mengajar pada khususnya.
6) Memperkenalkan contoh perilaku tidak disiplin
Dengan
memberikan contoh perilaku yang tidak disiplin diharapkan siswa dapat
menghindarinya atau dapat membedakan mana perilaku disiplin dan yang tidak
disiplin.