D. Pembahasan Hasil Penelitian Dan Pembuktian Hipotesis



Dari uraian yang telah penulis paparkan dari pembahasan demi pembahasan dapat kita lihat berbagai data, untuk melihat bagaimana penulis dalam menganalisa data dan pembuktian kebenaran hipotesis yang penulis paparkan sebelumnya, berikut pembahasannya :
a.        Analisis Data Tentang Sistem Pelayanan Perpustakaan
Sarana dan prasarana perpustakaan STIT Al- Hilal dinilai kurang memadai, seperti sumber informasi perpustakaan yang merupakan salah satu pilar atau kekuatan atau daya tarik utama bagi pengunjung. Koleksi buku-buku perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli kurang terpenuhi bagi pemakai perpustakaan. Dan hal ini sangat mempengaruhi kualitas perpustakaan walaupun mahasiswa STIT Al- Hilal sangat betah terhadap suasana perpustakaan.
Hal itu disebabkan oleh minimnya sumber-sumber koleksi perpustakaan yang memberikan atau menyumbangkan koleksinya kepada perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli. Dan tidak adanya sumbangan karya ilmiah ataupun makalah baik dari dosen atau mahasiswa yang dapat berguna untuk kepentingan pendidikan pada perpustakaan.
Maka yang akan timbul adalah hilangnya minat dalam diri mahasiswa dalam menggunakan perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli sebagai sumber pendidikan dan pusat informasi bagi mahasiswa. Dan timbulnya rasa jenuh mahasiswa terhadap perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli yang diakibatkan oleh kurang terpenuhinya sarana dan prasarana perpustakaan. Dan imbasnya adalah mengurangi minat baca mahasiswa pada perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli.
Pembinaan koleksi merupakan faktor yang memegang peranan penting untuk menunjang fungsi dan tugas perpustakaan sebagai pusat sumber informasi. Selain itu, untuk menarik minat pembaca agar tetap mau mengunjungi perpustakaan adalah dengan cara memberikan pelayanan yang baik terhadap pengunjung oleh para pelaksana perpustakaan.
Hendaknya sarana dan prasarana perpustakaan sebagai pendukung untuk memperlancar penyelenggaraan seluruh aktivitas perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan pemakai yaitu mahasiswa. Peralatan yang canggih akan merupakan daya tarik tersendiri bagi mahasiswa STIT Al-Hilal Sigli dalam menggunakan perpustakaan. Sumber daya fisik perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli yang mencakup semua peralatan dan inventaris perpustakaan harus memenuhi kriteria, standar, ukuran, model, teknis konstruksi, bentuk, kenyamanan, keserasian dan keindahan.
Dengan pertimbangan karena membaca bukan hanya di media cetak, media elektronik juga merupakan sumber bacaan. untuk itu, perpustakaan juga harus menyediakan berbagai fasilitas multimedia untuk lebih mengoptimalkan sarana bacaan. Internet harus menjadi salah satu fasilitas utama karena mulai dirasakan manfaatnya oleh sebagian mahasiswa. Bagi mahasiswa yang tidak bisa menggunakan internet, jaringan komputer di perpustakaan STIT Al- Hilal bisa menjadi salah satu tempat mahasiswa berlatih. Agar lebih mudah, perpustakaan harus dilengkapi dengan hot spot.
Jika ada pengguna perpustakaan yang membawa laptop, notebook, personal digital assistant atau communicator, mereka bisa mengakses internet dengan perlengkapan mereka. Tentu saja, perpustakaan juga harus melengkapi diri dengan perangkat komputer yang bisa digunakan bagi siapa saja yang datang ke Perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli. Tapi jangan hanya satu atau dua komputer, layaknya sebuah syarat keberadaan.
Koleksi sebagai sumber informasi harus menjadi program utama untuk dikembangkan, baik mengenai jumlah, jenis, maupun kualitasnya. Pada sisi lain koleksi perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli hendaknya baru, terkini dan mutakhir untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk dapat menghimpun koleksi yang selalu mengikuti perkembangan zaman, perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli harus dapat mengikuti penerbitan dan memiliki akses serta dapat berhubungan langsung dengan sumbernya.
Adapun sistem pelayanan perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli adalah dengan menggunakan sistem terbuka atau opened access. Begitu pula dengan tahap-tahap dalam kegiatan proses peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan dilakukan dengan sangat sistematis dan mengikuti aturan-aturan yang ada dalam sistem pelayan terbuka. Sistem pelayanan terbuka yang diterapkan pada perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli sudah sangat bagus dan sangat cocok dengan atmosfir lembaga pendidikan STIT Al- Hilal Sigli karena sistem pelayanan terbuka lebih mudah diakses oleh para mahasiswa dan pustakawan mudah dalam melayani penggunanya. Dan juga dapat menghemat tenaga kepustakaan.
Keuntungan yang akan timbul dengan penerapan sistem terbuka pada perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli adalah mudahnya mahasiswa pengguna perpustakaan dalam menelusuri, mencari dan mendapatkan buku-buku yang mereka perlukan. Bagi pihak perpustakaan dapat lebih menghematkan tenaga kepustakaan.
Jadi, sistem pelayanan perpustakaan dengan cara pelayanan terbuka harus dipertahankan dan dimaksimalkan, karena pelayanan secara terbuka memiliki kecocokan dengan suasana mahasiswa pada lembaga pendidikan STIT Al-Hilal Sigli yang mayoritas pengguna perpustakaannya adalah mahasiswa STIT Al-Hilal Sigli.
Dalam hal interpersonal skill pustakawan, Perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli belum dapat menjalankan pelayanan perpustakaan yang ideal. Hal ini dapat dilihat pada kendala-kendala yang terjadi pada perpustakaan yaitu kurangnya peran aktif dalam mencari dan menelusuri, membina dan mengembangkan serta menyalurkan hobi, kegemaran, minat, dan bakat mahasiswa yang diselenggarakan oleh perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli, pengaruh motivasi yang diberikan oleh pelayanan perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli sangat berkurang, kurangnya bimbingan belajar yang diberikan pustakawan STIT Al- Hilal Sigli untuk mahasiswa pengguna perpustakaan dan pustakawan STIT Al- Hilal Sigli belum mampu beradaptasi dan belum mampu merubah cara pendekatan personal terhadap pengguna perpustakaan.
Hal itu disebabkan oleh kurangnya pengalaman dan pengamalan staf perpustakaan terhadap teori pengetahuan manajemen perpustakaan baik aspek teknis ataupun non teknis perpustakaan. Kurangnya pengetahuan staf perpustakaan terhadap motivasi kepada mahasiswa dalam membangun bakat dan minat baca mahasiswa. Dan juga kurangnya pengetahuan tentang manajemen pelayanan terhadap pemakai jasa perpustakaan.
Maka akibat yang akan timbul menurut penulis adalah minat baca mahasiswa akan berkurang yang disebabkan oleh kurangnya pelayanan. Peran perpustakaan sebagai sarana pembelajaran pada lembaga pendidikan STIT Al-Hilal Sigli akan terabaikan dengan sendirinya.
Petugas pelayanan sangat berperan penting dalam pelayanan perpustakaan. Pelayanan yang berbelit-belit dan sangat birokratis seharusnya dihindari. Berempati kepada pengguna perpustakaan sangat dibutuhkan karena semua orang memerlukan kemudahan dan itulah yang harus diberikan petugas perpustakaan. Servis yang baik kepada pengguna perpustakaan adalah salah satu upaya promosi yang paling bagus. Pasalnya, manusia tentu terkesan dengan servis yang baik. Tanpa diminta, mereka akan mempromosikannya dari mulut ke mulut dan ini sangat efektif.
Petugas perpustakaan harus profesional. Kalau ternyata petugas inpassing menjadi kendala, tutup masalah dengan memberikan pelatihan dan pendidikan yang tepat bagi mereka. Jika mereka tak mau melayani dengan baik, jangan biarkan mereka bekerja sebagai petugas perpustakaan.
Jadi pelayanan di perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli idealnya dapat lebih memikat, bersahabat, cepat, dan akurat, ini berarti orientasi layanan perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna, antisipasi perkembangan teknologi informasi dan pelayanan yang ramah, dengan kata lain menempatkan pengguna sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi kebijakan pada suatu perpustakaan, kesan kaku pelayanan di perpustakaan harus dieliminir sehingga perpustakaan berkesan lebih manusiawi.
Sebaiknya pihak menajemen Perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli melakukan pengembangan dengan memperhatikan urutan prioritas berdasarkan prosedur kualitas hasil sesuai dengan keinginan konsumen. Pengembangan pelayanan Perpustakaan STIT al Hilal Sigli perlu dilakukan mengingat penilaian kinerja pelayanan ternyata masih jauh dengan target yang telah ditetapkan pihak manajemen perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli. Hubungan antar prosedur kualitas juga harus menjadi salah satu faktor pertimbangan selain urutan prioritas prosedur kualitas itu sendiri.
b.      Pengaruh Pelayanan Perpustakaan Terhadap Minat Baca Mahasiswa
Pelayanan perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli belum dapat dikatakan perpustakaan yang sepenuhnya melayani pengguna perpustakaan dan belum dapat menjalankan pelayanan perpustakaan yang ideal. Hal ini dapat dilihat pada kendala-kendala yang terjadi pada perpustakaan.
Kurangnya peran aktif staf perpustakaan dalam mencari dan menelusuri, membina dan mengembangkan serta menyalurkan hobi, kegemaran, minat, dan bakat mahasiswa.merupakan kendala yang harus diselesaikan. Kurangnya kelengkapan koleksi yang tersedia di perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli sehingga mempengaruhi terhadap tingkat pelayanan perpustakaan adalah merupakan masalah besar yang terjadi pada perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli.
Kemudian pengaruh motivasi yang diberikan oleh pelayanan perpustakaan sangat berkurang, kurangnya bimbingan belajar yang diberikan pustakawan STIT Al- Hilal Sigli untuk mahasiswa pengguna perpustakaan merupakan masalah pelayanan yang belum ideal yang dilakukan oleh pustakawan STIT Al-Hilal Sigli. Dan pustakawan STIT Al- Hilal Sigli belum mampu beradaptasi dan belum mampu merubah cara pendekatan personal terhadap pengguna perpustakaan juga merupakan kendala yang terjadi pada tubuh perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli.
Kendala tersebut disebabkan oleh kurangnya pengalaman dan pengamalan staf perpustakaan terhadap teori pengetahuan manajemen perpustakaan dan kurangnya pengetahuan staf perpustakaan terhadap pengetahuan motivasi kepada mahasiswa dalam membangun bakat dan minat baca mahasiswa.
Hal tersebut akan dapat menimbulkan pengaruh yang sangat besar bagi pengguna perpustakaan. Pelayanan yang tidak begitu ideal akan tidak dapat menciptakan dan mengembangkan minat baca mahasiswa pada perpustakaan. Rangsangan terhadap pengguna perpustakaan dalam mempergunakan akan berkurang.
Ada beberapa faktor yang harus diperhitungkan dalam pembinaan pelayanan perpustakaan untuk dapat menciptakan perpustakaan yang mampu dan dapat menjalankan perpustakaan sebagai media belajar untuk dapat menarik, menciptakan serta mengembangkan minat baca mahasiswa terhadap perpustakaan. Yang pertama, bentuk kerja sama antar perpustakaan dengan melaksanakan jaringan kerja sama antar perpustakaan atau organisasi lain yang berkecimpung dalam pola bersama pertukaran informasi melalui komunikasi untuk keperluan fungsional. Kerja sama antar perpustakaan diperlukan karena tidak satu pun perpustakaan dapat berdiri sendiri. Dalam arti, koleksinya mampu memenuhi kebutuhan informasi pemakainya.
Membangun perpustakaan yang bermutu membutuhkan dana yang cukup besar, berbagai aspek perpustakaan yang harus dipenuhi, meliputi status perpustakaan, ruang perpustakaan, tenaga terampil, sarana dan prasarana, koleksi, layanan, pengguna perpustakaan, dana dan lain-lain. Hal itu perlu kerjasama yang baik antara pustakawan, dosen dan mahasiswa untuk menyediakan sarana tersebut baik dengan hadiah , hibah atau waqaf untuk pengembangan Perpustakaan STIT Al-Hilal agar berfungsi sebagaimana mestinya.
Yang kedua, dalam usaha meningkatkan minat baca perlu kita ketahui terlebih dahulu, bahwa tingkat kemampuan membaca sangat bervariasi dan sangat bergantung pada minat dan kesanggupan pemakai perpustakaan. Salah satu kegiatan yang sebaiknya dilakukan dalam kegiatan perpustakaan adalah bimbingan membaca dan bimbingan belajar. Pengguna harus didorong dan dibimbing dalam mengekspresikan reaksi mereka terhadap apa yang dibacanya dan diberi kebebasan untuk memilih pengertian dari ekspresinya sendiri.
Yang ketiga, Yayasan STIT Al-Hilal dapat menumbuhkan minat baca mahasiswa dengan menjadikan perpustakaan bersifat aktif dan kondusif. Perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli harus dapat mengadakan kelompok (club) baca, hari baca, wajib baca, jam baca dalam seminggu, bedah buku, story telling, berbagai macam perlombaan semisal membuat cerpen, membuat dan baca puisi, bedah buku, dan lain-lain. Untuk merangsang mahasiswa agar rajin berkunjung ke perpustakaan dan meminjam buku, perpustakaan STIT Al-Hilal juga dapat memberikan hadiah atau penghargaan kepada pengunjung/anggota perpustakaan yang paling rajin datang dan meminjam buku yang diadakan secara berkala, misalnya tiap semester atau tiap tahun.
Yang keempat,  Petugas perpustakaan harus professional dalam melayani perpustakaan, baik interaksi dengan mahasiswa, cara berkomunikasi dan pendekatan personal serta memiliki interpersonal skill yang baik dalam melayani pengguna perpustakaan.
Maka pelayanan perpustakaan sangat mempengaruhi minat baca mahasiswa pada perpustakaan. Jika pelayanan Perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli dapat memberikan pelayanan yang baik dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perpustakaan, maka minat baca akan menjadi budaya baca yang dapat meningkatkan kualitas akademika STIT Al-Hilal ke arah yang lebih baik lagi dan tentunya dapat meningkatkan kualitas bangsa. Jika para pustakawan dan dosen bekerja sama, maka peserta didik akan mencapai tingkat literasi, kemampuan membaca, belajar, memecahkan masalah serta keterampilan teknologi informasi dan komunikasi yang lebih tinggi.
c.       Pembuktian Hipotesis
Untuk membuktikan hipotesis ini penulis menggunakan angket dan wawancara, serta observasi sebagai alat untuk mengumpulkan data demi memperoleh hasil dari penelitian ini.
            Penelitian ini dilakukan pada perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli pada tahun ajaran 2009/2010. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa STIT Al- Hilal dan 4 orang Staf karyawan STIT Al- Hilal Sigli. Sedangkan yang menjadi sampelnya adalah mahasiswa yang dipilih secara acak sebayak 15 orang pengguna perpustakaan dan 2 orang Staf karyawan perpustakaan yang aktif bertugas.
Untuk melihat benar atau tidaknya hipotesis yang sudah penulis kemukakan, jelas sudah terlihat dari data-data yang telah penulis kumpulkan dan sudah terbukti lewat pengolahan data secara akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Hal ini dapat dilihat dalam pembuktian hipotesis yang menyatakan bahwa Pertama, Semakin tinggi kesukaran- kesukaran yang dihadapi oleh pengelola perpustakaan dalam membina para mahasiswa maka semakin meningkat pula kendala-kendala yang dihadapi pustakawan dalam membina minat baca mahasiswa pada perpustakaan. Hal ini terlihat jelas pada penyediaan bahan kepustakaan yang kurang memadai. Dan kurangnya pengetahuan pustakawan terhadap manajemen perpustakaan yang ideal. Kedua, Jika tidak adanya kerjasama yang baik antara dosen dan pengelola perpustakaan dalam meningkatkan minat baca mahasiswa di perpustakaan maka semakin sulit pula harapan perpustakaan dalam menjalankan fungsi dan perannya sebagai media pembelajaran. Hal ini dapat kita lihat pada motivasi mahasiswa dalam mempergunakan perpustakaan bukan disebabkan oleh tugas dari dosen, akan tetapi berasal dari minat kemauan sendiri. Dan Ketiga, Jika sarana dan prasarana perpustakaan STIT Al- Hilal kurang memadai maka minat baca mahasiswa juga berkurang. Hal ini dapat kita lihat dari pengakuan mahasiswa yang menyatakan pelayanan perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli kurang memberikan peranan penting dalam menarik minat baca mahasiswa di perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli.

BAB IV

PENUTUP


Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan dan saran-saran yang kiranya dapat berguna dalam melakukan suatu usaha untuk menarik minat baca mahasiswa pada perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli yang bebas dari kendala dan rintangan demi mencapai kualitas dan kuantitas dalam dunia pendidikan untuk masa yang akan datang.

A.  Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan sebelumnya dapat di simpulkan sebagai berikut :
1.      Sarana dan prasarana perpustakaan STIT Al- Hilal kurang memadai, seperti sumber informasi perpustakaan yang merupakan salah satu pilar atau kekuatan atau daya tarik utama bagi pengunjung. Koleksi buku-buku perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli kurang terpenuhi bagi pemakai perpustakaan dalam hal kualitas dan kuantitasnya. Dan hal ini sangat mempengaruhi kualitas perpustakaan walaupun mahasiswa STIT Al- Hilal sangat betah terhadap suasana perpustakaan. Hal itu disebabkan oleh minimnya sumber-sumber koleksi perpustakaan yang memberikan atau menyumbangkan koleksinya kepada perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli. Dan tidak adanya sumbangan karya ilmiah ataupun makalah baik dari dosen atau mahasiswa yang dapat berguna untuk kepentingan pendidikan pada perpustakaan.
2.      Sistem pelayanan perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli adalah dengan menggunakan sistem terbuka atau opened access. Begitu pula dengan tahap-tahap dalam kegiatan proses peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan dilakukan dengan sangat sistematis dan mengikuti aturan-aturan yang ada dalam sistem pelayan terbuka. Sistem pelayanan terbuka yang diterapkan pada perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli sudah sangat bagus dan sangat cocok dengan atmosfir lembaga pendidikan STIT Al- Hilal Sigli karena sistem pelayanan terbuka lebih mudah diakses oleh para mahasiswa dan pustakawan mudah dalam melayani penggunanya. Dan juga dapat menghemat tenaga kepustakaan.
3.      Kualitas perpustakaan  STIT Al- Hilal Sigli belum dapat dikatakan perpustakaan yang ideal dan belum dapat menjalankan peran, tugas dan fungsinya sebagai sebuah media informasi pada sebuah lembaga pendidikan.
4.      Pelayanan Perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli belum sepenuhnya mempengaruhi minat baca mahasiswa STIT Al-Hilal Sigli sebagai pengguna perpustakaan. Hal itu dapat dilihat dari penerapan interpersonal skill pustakawan STIT Al-Hilal Sigli yang belum sepenuhnya diterapkan pada pelayanan perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli

B.   Saran-Saran
Upaya meningkatkan minat dan budaya baca di Perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli , Di lingkungan pendidikan, promosi membaca hendaklah dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. Usaha ini antara lain adalah:
1.      Hendaknya sarana dan prasarana perpustakaan sebagai pendukung untuk memperlancar penyelenggaraan seluruh aktivitas perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan mahasiswa pengguna perpustakaan.
2.      Peralatan yang canggih yang merupakan daya tarik tersendiri bagi mahasiswa STIT Al-Hilal Sigli dalam menggunakan perpustakaan harus disediakan. Sumber daya fisik perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli yang mencakup semua peralatan dan inventaris perpustakaan harus memenuhi kriteria, standar, ukuran, model, teknis konstruksi, bentuk, kenyamanan, keserasian dan keindahan.
3.      Dengan pertimbangan karena membaca bukan hanya di media cetak, media elektronik juga merupakan sumber bacaan. untuk itu, perpustakaan juga harus menyediakan berbagai fasilitas multimedia untuk lebih mengoptimalkan sarana bacaan. Internet harus menjadi salah satu fasilitas utama karena mulai dirasakan manfaatnya oleh sebagian mahasiswa. Bagi mahasiswa yang tidak bisa menggunakan internet, jaringan komputer di perpustakaan STIT Al- Hilal bisa menjadi salah satu tempat mahasiswa berlatih. Agar lebih mudah, perpustakaan harus dilengkapi dengan hot spot.
4.      Perpustakaan juga harus melengkapi diri dengan perangkat komputer yang bisa digunakan bagi siapa saja yang datang ke Perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli. Tapi jangan hanya satu atau dua komputer, layaknya sebuah syarat keberadaan.
5.      Koleksi sebagai sumber informasi harus menjadi program utama untuk dikembangkan, baik mengenai jumlah, jenis, maupun kualitasnya. Pada sisi lain koleksi perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli hendaknya baru, terkini dan mutakhir untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk dapat menghimpun koleksi yang selalu mengikuti perkembangan zaman, perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli harus dapat mengikuti penerbitan dan memiliki akses serta dapat berhubungan langsung dengan sumbernya.
6.      Sistem pelayanan perpustakaan dengan cara pelayanan terbuka harus dipertahankan dan dimaksimalkan, karena pelayanan secara terbuka memiliki kecocokan dengan suasana mahasiswa pada lembaga pendidikan STIT Al-Hilal Sigli yang mayoritas pengguna perpustakaannya adalah mahasiswa STIT Al-Hilal Sigli.
7.      Petugas perpustakaan harus profesional. Kalau petugas Petugas Perpustakaan inpassing terhadap pelyanan, pemecahan masalahnya adalah dengan memberikan pelatihan dan pendidikan yang tepat bagi mereka. Dan salah satu cara untuk memaksimalkan kinerja pustakawan STIT Al-Hilal Sigli yaitu dengan memenuhi kesejahteraan sesuai kebutuhan.
8.      Pelayanan di perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli idealnya harus dapat lebih memikat, bersahabat, cepat, dan akurat, ini berarti orientasi layanan perpustakaan harus didasarkan pada kebutuhan pengguna, antisipasi perkembangan teknologi informasi dan pelayanan yang ramah, dengan kata lain menempatkan pengguna sebagai salah satu faktor penting yang mempengaruhi kebijakan pada suatu perpustakaan sehingga perpustakaan berkesan lebih manusiawi.
9.      Sebaiknya pihak menajemen Perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli melakukan pengembangan dengan memperhatikan urutan prioritas berdasarkan prosedur kualitas hasil sesuai dengan keinginan konsumen. Pengembangan pelayanan Perpustakaan STIT al Hilal Sigli perlu dilakukan mengingat penilaian kinerja pelayanan ternyata masih jauh dengan target yang telah ditetapkan pihak manajemen perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli.
10.  Penciptaan lingkungan yang kondusif. Lingkungan akademik yang baik (academic atmosfer) akan mendorong mahasiswa untuk menggunakan perpustakaan. Lingkungan akademik ini memang tidak bisa diciptakan sendirian oleh perpustakaan, namun harus bekerjasama dengan dosen dan pimpinan universitas.
11.  Promosi minat baca, Ketidak datangan mahasiswa dan dosen ke perpustakaan sering disebabkan karena ketidak tahuan mahasiswa dan dosen tersebut terhadap keberadaan koleksi serta layanan perpustakaan. Karena itu promosi kepada mahasiswa dan dosen perlu dilakukan dengan gencar. Saat ini promosi dapat dilakukan melalui web site, mailing list, surat elektronik kepada dosen perorangan, dan bahkan memanfaatkan pertemuan atau rapat di fakulutas maupun jurusan.
12.  Melakukan Lomba Menulis dengan cara perpustakaan STIT Al-Hilal Sigli dapat bekerjasama dengan pihak luar baik penerbit buku maupun produk-produk yang lain mengadakan lomba menulis. Tingkatan lomba dapat dibuat misalnya ada lomba menulis abstrak atau ringkasan artikel, ringkasan buku dan lain-lain. Namun juga bisa lomba menulis artikel utuh.
13.  Kesadaran bahwa melayani merupakan ibadah.  Membuat bahagia dengan memberikan informasi kepada orang yang memerlukan adalah kegiatan yang mulia.  Melayani orang lain, apalagi menyadari kalau pemakai perpustakaan merupakan orang yang menghidupi kita, harus tertanam di hati pustakawan dan dipraktekkan sehari-hari.
Sebagai pribadi yang beriman tentu meningkatkan kualitas diri merupakan suatu kewajiban. Dalam agama Islam terdapat suatu hadist yang sangat erat berkaitan dengan budaya kualitas, yaitu : Orang yang hari ini lebih baik daripada kemarin, maka orang tersebut beruntung. Bila hari ini sama dengan hari kemarin, maka orang tersebut tergolong merugi. Merugi dalam hal waktu yang terbuang percuma. Dan bila hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka orang tersebut tergolong celaka. Dalam redaksi yang lain, tentu semua agama mengajarkan kebaikan, sikap tolong menolong dan meningkatkan kualitas diri. Semua bergantung kemauan kita sebagai pustakawan untuk mampu berperan dan tidak tergerus laju globalisasi.

Popular posts from this blog

Macam-Macam Amtsal dan Contohnya

Langkah-Langkah Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANAMAN SAWI