Pengaruh Pelayanan Perpustakaan Terhadap Minat Baca Mahasiswa



Good Interpersonal skill merupakan kunci sukses dalam pekerjaan apapun yang dapat memotivasi seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan dalam menarik minat pelanggan. Pada situasi dimana banyak melibatkan banyak kontak dengan orang lain seperti kegiatan yang terjadi diperpustakaan yang melibatkan pustakawan dan pengguna perpustakaan. Kemampuan ini tidak saja menuntut ketrampilan dalam berinteraksi dan berkomunikasi secara efektif tapi juga ketrampilan membangun hubungan yang baik dengan individu lain yang dapat membangun image positif seperti yang diinginkan. Begitu pula dengan yang diharapkan oleh pengguna perpustakaan kepada pustakawan.
Ibu Fatmawati mengatakan " Kami berusaha semaksimal mungkin dalam memuaskan pengguna baik dalam berinteraksi ataupun berkomonikasi dengan pengguna perpustakaan."[1]
Dari hasil observasi yang penulis dapatkan adalah : "pertama, Pustakawan memberikan peringatan dengan sangat lembut agar pengunjung tidak ribut sehingga dapat menggangu pengunjung lain. Kedua, Pustakawan membimbing pengguna perpustakaan dalam mencari buku. Dan ketiga, Pengunjung merasa senang dengan pelayanan komunikasi yang diberikan oleh pustakawan."[2]

Dapat ditafsirkan bahwa Pustakawan berusaha dalam melayani pengguna perpustakaan baik dalam berinteraksi dengan pengunjung perpustakaan ataupun dalam berkomunikasi dengan pengunjung perpustakaan. Hal ini dilakukan untuk membangun image positif sesuai dengan visi dan misi perpustakaan. Dan hal ini membuahkan hasil yang sangat memuaskan, dimana mahasiswa merasa senang dengan interpersonal skill pustakawan dalam menjalankan aktivitas perpustakaannya. Sebagai buktinya, Ibu Julia mengatakan " Pustakawan memiliki hubungan interakasi yang baik dengan saya dan sangat menyenangkan bagi saya sebagai pengunjung perpustakaan."[3] Jadi mahasiswa yang menggunakan perpustakaan merasa senang dengan interaksi dan komunikasi pustakawan. Dan image positif ini sangat mempengaruhi minat baca mahasiswa di perpustakaan. Dan diharapkan pustakawan mampu mempertahankan dan mampu membangun interpersonal skill yang lebih baik lagi untuk menarik minat baca mahasiswa di perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli.
Hubungan komunikasi pihak pengelola perpustakaan dapat dilihat pada gambar nomor 6 yang dengan jelas pengelola perpustkaan berkomunikasi langsung dalam melayani mahasiswa pengguna perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli.
Gambar 8 : Kegiatan Komunikasi Pengelola Dengan Mahasiswa
Dapat disimpulkan bahwa Pustakawan STIT Al- Hilal Sigli selalu berusaha dalam melayani pengguna perpustakaan baik dalam berinteraksi dengan pengunjung perpustakaan ataupun dalam berkomunikasi dengan pengunjung perpustakaan dan usaha membawa hasil yang memuaskan untuk meciptakan image yang baik dalam pelayanan perpustakaan.
Selain good interpersonal skill yang dapat mempengaruhi minat baca mahasiswa di perpustakaan, pelayanan referensi yang berhubungan dengan bimbingan pustakawan bagi pengguna perpustakaan juga sangat berperan dalam menarik minat baca mahasiswa di perpustakaan. Pada prinsipnya pelayanan informasi dan bimbingan belajar ditujukan untuk memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pengunjung perpustakaan yang membutuhkan keterangan-keterangan dan memberikan petunjuk tentang bahan-bahan tertentu yang tidak mungkin dapat dilayani oleh bagian sirkulasi serta membimbing pengguna atau mahasiswa pengguna perpustakaan dalam proses belajar.
Ibu Fatmawati, mengatakan "Pustakawan STIT Al- Hilal Sigli selalu memberikan informasi bagi mahasiswa pengguna perpustakaan baik dalam pencarian buku ataupun kegiatan lainnya."[4] Hal ini dapat dijadikan acuan pengukur terhadap pelayanan perpustakaan
Sedangkan salah seorang mahasiwa STIT Al- Hilal Sigli mengatakan " kalau informasi tentang buku-buku mereka (pustakawan) selalu memberitahu akan tetapi kalau dalam masalah bimbingan belajar, hal ini agaknya tidak ada."[5] Jadi antara pendapat Ibu Fatmawati dan salah seorang Mahasiswa pengguna perpustakaan ada perbedaan pendapat, yaitu terletak pada bimbingan belajar, dimana mahasiswa tidak mendapatkan bimbingan belajar dari pustakawan. Hal ini sesuai dengan pengakuan mahasiswa lainnya yang menggunakan perpustakaan. Berikut tabel yang menyatakan bahwasanya pustakawan kurang memberikan perhatian pada pelayanan sirkulasi yang menyangkut dengan bimbingan belajar :
Tabel 3.12. Tingkat pelayanan informasi dan bimbingan belajar pustakawan
No
Alternatif jawaban

F
%
1
Sering

5
33,33
2
Kadang-kadang

9
60
3
Tidak sama sekali

1
6.67
Jumlah
15
100
           
Tabel di atas menunjukkan sering atau tidaknya pustakawan dalam membimbing mahasiswa dalam belajar di perpustakaan. Jadi ketiga opsi jawaban di atas menunjukkan tingkatan pustakawan dalam membimbing mahasiswa dalam ruang perpustakaan. Tingkat sering menunjukkan sangat tingginya bimbingan yang diberikan pustakawan kepada pengguna perpustakaan. Tingkat kadang-kadang menunjukkan kurangnya perhatian pustakawan dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa pengguna perpustakaan. Dan tingkat tidak sama sekali menunjukkan tingkat tidak adanya pelayanan informasi dan bimbingan belajar yang diberikan pustakawan kepada mahasiswa.
Data tersebut menunjukkan bahwa bimbingan  yang diberikan pustakawan kepada pengguna perpustakaan berada pada tingkat yang sangat rendah yang mencapai 60 %. Dan sebanyak 33,33 % pustakawan membimbing mahasiswa ketika mahasiswa memerlukannya dan hal ini berada pada tingkatan tinggi. Dan pustakawan sama sekali tidak membimbing mahasiswa ketika pengguna perpustakaan memerlukannya mencapai 6,67 %.
Jadi, pada umumnya pustakawan STIT Al- Hilal Sigli sangat rendah membimbing mahasiswa ketika mahasiswa memerlukan bimbingan. Hal ini merupakan suatu kendala dalam pelayanan perpustakaan yang dapat mengakibatkan hal-hal yang merusak citra perpustakaan. Dimana bimbingan dalam perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli sangat diperlukan pada perpustakaan untuk menarik minat baca mahasiswa di perpustakaan. Oleh karena demikian, diharapkan kepada pihak pengelola perpustakaan untuk lebih dapat memaksimalkan bimbingan belajar terhadap pengguna perpustakaan untuk meningkatkan citra perpustakaan dalam menjalani tugas dan fungsi perpustakaan sebagai sarana belajar mengajar.
Pengaruh pelayanan perpustakaan yang diberikan oleh perpustakaan juga dapat kita lihat pada jumlah waktu mahasiswa memasuki atau menggunakan perpustakaan. Tabel di bawah ini menunjukkan tingkat/ kali masuknya mahasiswa ke perpustakaan :
Tabel  3.13 Jumlah waktu mahasiswa memasuki ruang perpustakaan.
No

Alternatif jawaban
F
%
1
1 kali
0
0
2
2 kali
1
6,67
3
3 kali
8
53,33
4
4 kali
3
20
5
5 kali
-
0
6
Lainnya
2
20
Jumlah
15
100

Dari tabel di atasa menunjukkakan bahwa mayoritas mahasiswa memasuki ruangan perpustakaan sebanyak 3 kali. Hal ini dibuktikan dengan jawaban mahasiswa yang mencapai 53,33 %. Sedangkan mahasiswa yang memiliki kemauan masuk keperpustakaan sebanyak 4 kali dan lainnya hanya mencapai 20 %.  Sementara yang mahasiswa yang memilih 2 kali hanya mencapai 6,67 %.
Berdasarkan data lapangan menunjukkan bahwa Mahasiswa STIT Al- Hilal Sigli pada umumnya memasuki ruang pustaka STIT Al- Hilal Sigli sebanyak 3 kali. Hal ini merupakan hal yang sangat diinginkan oleh semua pihak. Oleh sebab itu kiranya pihak pengelola perpustakaan tetap menjaga intentitas perpustakaan Al- Hilal Sigli dalam hal pelayanan perpustakaan.
Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan perpustakaan merupakan bukti nyata bahwa pelayanan perpustakaan diketegorikan kepada pelayanan yang baik atau tidak baik. Hal itu dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.14 Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan perpustakaan
No
Alternatif jawaban
F
%
1
Sudah puas
3
20
2
Kurang puas
12
80
3
Tidak puas
-
-
Jumlah
15
100

Tingkat kepuasan mahasiswa yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah sudah puas dimana para mahasiswa tau pengguna perpustakaan sudah merasakan adanya kepuasan terhadap pelayanan perpustakaan. Yang Kedua adalah tingkatan kurang Puas dimana mahasiswa merasakan kurang adanya kepuasan terhadap pelayanan perpustakaan. Dan yang ketiga adalah tingkatan tidak puas dimana mahasiswa tidak merasakan adanya kepuasan terhadap pelayanan perpustakaan.
Data lapangan menunjukkan bahwa umumnya mahasiswa kurang mendapat kepuasan dari pelayanan perpustakaan. Hal ini dibuktikan oleh pilihan mahasiswa pada opsi kurang puas yang mencapai 80 %. Sedangkan sudah adanya kepuasan pada pelayanan perpustakaan terhadap mahasiswa hanya mencapai 20 %. Ini merupakan angka yang sangat minim. Sedangakan mahasiswa yang merasakan tidak adanya kepuasan pelayanan perpustakaan tidak ada sama sekali.
Dapat disimpulkan bahwa pelayanan perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli kurang memberikan kepuasan pelayanan kepada mahasiswa. Hal ini dapat dijadikan pelajaran dan bahan pertimbangan untuk lebih mengedepankan pelayanan perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli. Dan kiranya pihak pengelola perpustakaan harus lebih mengoptimalkan pelayanan perpustakaan untuk dapat memberikan kepuasan terhadap mahasiswa yang memasuki ruangan perpustakaan.
Penampilan pustakawan juga akan mempengaruhi minat baca pengguna perpustakaan pada perpustakaan karena penampilan seseorang sering menggambarkan karakter dirinya, baik peran, status, pekerjaan, pendidikan, tingkat sosial dan lain-lain. Penampilan tidak saja apa yang dikerjakan tetapi juga bagaimana seseorang membawakan diri secara personal. Demikian juga dengan pustakawan, apapun yang dikenakannya dan bagaimana dia membawa diri berinteraksi dengan pengguna akan menggambarkan bagaimana perpustakaannya.
Dalam memberikan pelayanan, pustakawan memberikan pelayanan, berinteraksi dan berkomunikasi dengan pengguna atas nama perpustakaannya, jika pustakawan baik maka citra perpustakaan akan baik pula. Untuk melihat kelayakan penampilan pustakawan dapat dilihat pada berikut ini :
Tabel 3.15. Penampilan pengelola perpustakaan
No
Alternatif jawaban
F
%
1
Menarik
2
13.33
2
Biasa saja
13
86.67
3
Tidak menarik
-
0
4
Lainnya
-
0
Jumlah
15
100

Dari data lapangan peneliti memperoleh bukti bahwa umumnya responden memilih penilaian biasa saja terhadap penampilan staf pengelola perpustakaan. Hal ini menunjukkan angka 86.67 % mahasiswa yang memilih opsi biasa saja. Sedangkan mahasiswa yang menyatakan pengelola perpustakaan sangat menarik hanya mencapai 13.33 %.
Berdasarkan data lapangan tersebut menunjukkan bahwa pada umumnya mahasiswa kurang tertarik terhadap penampilan staf perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli. Hal ini dapat dijadikan alasan mengapa mahasiswa kurang mendapat minat membaca yang dimotivasi oleh pelayanan perpustakaan. Oleh sebab itu kiranya pihak pengelola perpustakaan lebih mengutamakan penampilan. Karena penampilan seseorang sering menggambarkan karakter dirinya, baik peran, status, pekerjaan, pendidikan, tingkat sosial dan lain-lain. bila pustakawan memberikan pelayanan yang buruk kepada penggunanya maka image yang kurang baik akan melekat pada perpustakaan. Jadi image baik dan buruk sebuah perpustakaan banyak bergantung pada kemampuan pustakawannya dalam berinteraksi, berkomunikasi dan membangun hubungan dengan pengguna.
            Selain penampilan yang dapat mempengaruhi minat baca mahasiswa hubungan interaksi pustakawan dengan mahasiswa juga merupakan suatu faktor yang sangat penting yang harus diperhatikan. Hal itu dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.16. Hubungan interakasi mahasiswa dengan pihak pengelola perpustakaan
No
Alternatif jawaban
F
%
1
Baik
6
40
2
Tidak baik
0
-
3
Biasa saja
8
53.33
4
Lainnya
1
6.67
Jumlah
15
100

Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa umumnya mahasiswa memiliki hubungan yang biasa saja dengan pihak pengelola perpustakaan . sementara itu sebagian kecil memiliki hubungan baik dengan pihak pengelola perpustakaan. Hanya 6.67 % responden yang menyatakan tidak adanya hubungan dengan pihak pengelola perpustakaan.
Dapat disimpulkan bahwa secara umum pengelola perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli kurang memberikan hubungan interaksi kepada pengguna perpustakaan. Membangun hubungan baik dengan pengguna adalah merupakan bisnis dalam memuaskan pengguna. Hal ini dapat dijadikan sebuah acuan untuk lebih memantapkan hubungan interaksi dalam melayani pengguna perpustakaan. Oleh sebab itu kiranya pihak pengelola perpustakaan harus dapat memberikan perhatian penuh terhadap pengguna perpustakaan. Pustakawan harus dapat mengidentifikasi kebutuhan, keinginan serta cara pemenuhan kehidupan pengguna.
Cara pustakawan memberikan layanan melalui komunikasi baik verbal maupun non verbal akan berpengaruh pada kepuasan pengguna. pengguna tetap senang walau tidak memperoleh informasi yang dibutuhkanya tetapi tetap dilayani dengan ramah dan cerdas. Hal ini akan meninggalkan kesan positif sebagai cikal bakal image pengguna perpustakaan. Begitu pula dengan yang terjadi di perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli.
Bapak Kamaruzzaman mengatakan " terkadang pustakawan juga memberikan layanan melalui komunikasi dengan Kami, dan terkadang tidak juga. sikap dan prilaku pustakawan bagi saya sangat cocok dengan keinginan saya sebagai seorang mahasiswa, tapi bagi yang lain saya belum tentu tahu."[6]
Pustakawan STIT Al- Hilal mengatakan " Kami berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap pengunjung perpustakaan agar perpustakaan ini banyak dikunjungi oleh siapa saja yang menginginkannya."[7]
Jadi Pustakawan berusaha untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap pengunjung perpustakaan. Dan pengunjung perpustakaan merasa puas dengan cara komunikasi dan adaptasi pustakawan dalam Penampakan sikap dan prilaku pustakawan dapat memuaskan keinginan pengunjung perpustakaaan.
Menurut pengamatan penulis "Pustakawan selalu memberikan komunikasi kepada para mahasiswa yang membutuhkan dan beradabtasi dengan sangat baik. Dapat peneliti informasikan bahwa pustakawan berusaha semaksimal mungkin untuk memantapkan komunikasi dengan pengunjung perpustakaan."[8] Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan perpustakaan untuk dapat memajukan fungsi dan peran perpustakaan.
Dan dapat disimpulkan bahwa usaha-usaha pustakawan untuk memajukan perpustakaan melalui pelayanan komunikasi dan adaptasi dengan pengguna perpustakaan berhasil dan memuaskan.
Pelayanan yang berbelit-belit dan sangat birokratis seharusnya dihindari. Karena semua orang memerlukan kemudahan dan itulah yang harus diberikan petugas perpustakaan. Servis yang baik kepada pengguna perpustakaan adalah salah satu upaya promosi yang paling berguna. Pasalnya, orang tentu terkesan dengan servis yang baik. Tanpa diminta, mereka akan mempromosikannya dari mulut ke mulut dan ini sangat efektif.
Pustakawan juga harus mengembangkan kemampuan beradaptasi dan kemampuan merubah cara pendekatan personal, sikap dan prilakunya sesuai dengan keinginan pengguna. Karena jika pengguna puas dengan layanan yang diterimanya itu berarti kebutuhannya sebagai pengguna telah terpenuhi, dan bila tidak maka apa yang ia terima itu di bawah harapannya dan akan dikatakan pelayanan yang buruk.
Mahasiswa STIT Al- Hilal Sigli mengatakan " Pustakawan STIT Al- Hilal Sigli kurang memberikan perhatian khusus kepada saya sebagai seorang mahasiswa. Keinginan saya terkadang kurang terpenuhi. Dan saya kurang merasa puas. Mungkin saja mereka tidak atau belum mengerti sepenuhnya tentang pelayanan perpustakaan."[9]
Pustakawan tidak mampu beradaptasi dan belum mampu merubah cara pendekatan personal pengguna perpustakaan. Pustakawan belum puas terhadap costumer care pustakawan.
Dari data lapangan penulis dapatkan bahwa Pustakawan tidak mampu beradaptasi dan belum mampu merubah cara pendekatan personal pengguna perpustakaan. Hal ini terbukti bahwa Pustakawan belum puas terhadap costumer care pustakawan.
Dapat disimpulkan bahwa costumer care yang diterapkan oleh pustakawan Perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli belum dapat memuaskan pengguna perpustakaan. Untuk dapat lebih memuaskan pengguna perpustakaan kiranya pustakawan harus berupaya untuk memberikan lebih dari yang diharapkan oleh pengguna.



[1] Ibu Fatmawati, Staf Pustakawan STIT Al- Hilal Sigli,...

[2] Data Observasi Pada perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli, 3 April 2010

[3] Julia,  Mahasiwa STIT Al- Hilal Sigli S1 TPA semester VIII, Wawancara, 3 April 2010

[4] Ibu Fatmawati, pustakawan STIT Al- Hilal Sigli,…

[5] Nurmasyitah, Mahasiswa STIT Al- Hilal Sigli Prodi TPA semester VIII, wawancara, 3 April 2010

[6] Kamaruzzaman, Mahasiswa pasca sarjana PAI STIT Al- Hilal Sigli, wawancara, 3 April 2010

[7] Ibu Fatmawati, Pustakawan STIT Al-Hilal Sigli, wawancara, 3 April 2010

[8] Data Observasi Pada Perpustakaan Stit Al-Hilal Sigli, 3 April 2010

[9] Mahasiswa STIT Al-Hilal Sigli Semester X, Wawancara, 3 April 2010

Popular posts from this blog

Macam-Macam Amtsal dan Contohnya

Langkah-Langkah Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANAMAN SAWI