SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN STIT AL-HILAL SIGLI



Sistem pelayanan merupakan suatu cara untuk dapat menarik minat orang yang menerima jasa. Jadi dalam perpustakaan ada dua macam sistem penyelenggaraan perpustakaan yang masing-masing berbeda dalam hal proses peminjaman buku-buku. “Sistem pelayanan perpustakaan dapat dibedakan kedalam dua cara yaitu sistim pelayanan terbuka (opened access) dan sistem pelayanan tertutup (closed access). Begitu pula di perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli, dalam pelayanan perpustakaan juga harus menggunakan sistem pelayanan perpustakaan.
Ibu Fatmawati menyatakan "Sistem yang Kami gunakan dalam melayani perpustakaan adalah sistem terbuka atau opened access. Dimana para mahasiswa mencari dan menelusuri sendiri  bahan –bahan yang akan mereka cari. Dan Kami tidak menggunakan sistem tertutup karena sistem ini memerlukan waktu dan anggota staf perpustakaan yang banyak."[1]

Dan pernyataan staf perpustakaan dibuktikan dengan aktivitas yang terjadi di perpustakaaan dimana kegiatan-kegiatan yang terjadi di perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli adalah :
-          Para pengguna perpustakaan memasuki ruangan perpustakaan dengan tanpa menampakkan kartu anggota perpustakaan
-          Peminjaman buku dilakukan dengan menampakkan kartu anggota perpustakaan, kemudian pustakawan menulis judul buku, tanggal peminjaman dan tanggal pengembalian buku serta mengambil kartu anggota perpustakaan.
-          Pengembalian buku dilakukan dengan cara mengembalikan buku yang telah dipinjam sesuai dengan tanggal pengembalian. Bila melewati tanggal pengembalian maka peminjam buku akan dikenakan denda sebesar Rp 500/hari.
-          Peminjaman buku untuk pengcopian, maka petugas perpustakaan hanya meminta kartu anggota atau tanda pengenal peminjam baik kartu mahasiswa, kartu anggota perpustakaan atau kartu tanda kewarganegaraan.
-          Buku yang telah dicari dan digunakan oleh mahasiswa dalam ruang perpustakaan diletakkan kembali pada rak yang telah disediakan menurut kategori buku.
Jadi, sistem yang digunakan dalam pelayanan perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli dalam menjalankan peran dan fungsi perpustakaan adalah pelayanan terbuka atau opened access. Dimana mahasiswa mencari dan menelusuri sendiri  bahan –bahan yang  dibutuhkan. Proses yang digunakan dalam peminjaman dan pengembalian buku harus memenuhi persyaratan yaitu harus memiliki kartu perpustakaan atau kartu tanda pengenal. Dan sistem pelayanan tertutup tidak digunakan karena keterbatasan waktu dan staf anggota perpustakaan.
Dapat disimpulkan bahwa sistem pelayanan perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli menggunakan sistem terbuka atau opened access. Begitu pula dengan tahap-tahap dalam kegiatan proses peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan sangat sistematis dan mengikuti aturan-aturan yang ada dalam sistem pelayan terbuka. Maka kiranya pihak pengelola perpustakaan harus memaksimalkan pelayanan perpustakaan dengan pelayanan terbuka karena aksesnya lebih mudah bagi mahasiswa.
Selain buku sebagai jantung dari sebuah perpustakaan, kelengkapan administrasi juga merupakan suatu hal yang sangat penting dalam pelayanan perpustakaan, karena dengan adanya administrasi maka perpustakaan dapat melakukan transaksi yang dinamis.
Koleksi atau sumber informasi perpustakaan merupakan salah satu pilar atau kekuatan atau daya tarik utama bagi pengunjung. Agar pilar itu kuat maka koleksi perpustakaan juga harus kuat, dalam pengertian memadai dalam hal jumlah, jenis, ragam dan mutu.
Ida Salawati mengatakan " koleksi-koleksi buku ada, akan tetapi buku-buku yang hari ini kita sudah lihat namun besok tidak ada lagi. Hal ini disebabkan volume bukunya yang kurang dan tidak memadai."[2] Koleksi buku-buku di perpustakaan STIT Al- Hilal kurang terpenuhi bagi pemakai perpustakaan. Ini merupakan suatu kendala yang harus dibenahi oleh pihak pengelola perpustakaan.
Ibu Cut Rosdiana mengatakan " Kami terus mengupayakan agar koleksi buku-buku di sini terpenuhi bagi pengguna perpustakaan."[3] Pustakawan terus mengupayakan koleksi buku-buku di perpustakaan terpenuhi bagi pengguna perpustakaan karena buku di perpustakaan kurang mencukupi dalam jumlah volumenya.
Dari data lapangan penulis dapat menafsirkan bahwa koleksi atau sumber informasi perpustakaan yang merupakan salah satu pilar atau kekuatan atau daya tarik utama bagi pengunjung tidak terpenuhi dalam volumenya. Dapat disimpulkan bahwa koleksi buku-buku perpusakaan STIT Al- Hilal Sigli kurang terpenuhi bagi pemakai perpustakaan. Perpustakaan haruslah menyediakan berbagai jenis bahan bacaan, yang disesuaikan dengan target market dan up to date. Agar pilar itu kuat maka koleksi perpustakaan juga harus kuat, dalam pengertian memadai dalam hal jumlah, jenis, ragam dan mutu maka perlu kerjasama pihak terkait dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa atau pengguna di perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli.
Pelayanan perpustakaan sangat mempengaruhi kebetahan mahasiswa di perpustakaan. Bila pelayanan baik maka mahasiswa akan merasa aman, nyaman dan betah berada pada sebuah perpustakaan. Kebetahan mahasiswa pada sebuah perpustakann merupakan motivasi yang sangat kuat yang diberikan oleh perpustakaan. Kita dapat melihat tingkat kebetahan mahasiswa dalam menggunakan perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli pada tabel berikut ini :
Tabel 3.10 Tingkat kebetahan mahasiswa terhadap suasana perpustakaan
No
Alternatif jawaban
F
%
1
Betah
12
80
2
Tidak betah
2
13.33
3
Belum tahu
1
6.67
Jumlah
15
100

Pilihan betah pada tabel di atas mengandung pengertian bahwa mahasiswa betah dengan suasana perpustakaan. Sedangkan tidak betah menunjukkan bahwa mahasiswa tidak betah dengan suasana perpustakaan. Sedangkan belum tahu menunjukkan bahwa mahasiswa belum tahu apakah mahasiswa betah dengan suasana perpustakaan.
Pada umumnya mahasiswa betah terhadap perpustakaan hal ini dibuktikan oleh pilihan opsi betah yang mencapai 80 %. Sedangkan opsi tidak betah mencapai 13.33 % dan opsi belum tahu hanya mencapai 6.67 %
Berdasarkan data lapangan tersebut menunjukkan bahwa pada umumnya mahasiswa STIT Al- Hilal sangat betah terhadap suasana perpustakaan. Hal ini merupakan acuan untuk menarik minat baca mahasiswa pada perpustakaan. Dan kiranya pustakawan harus lebih mampu memaksimalkan dan menciptakan suasana perpustakaan yang harmonis. Untuk menarik minat baca mahasiswa pada perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli.
Perpustakaan juga dapat berperan aktif dalam mencari atau menelusuri, membina dan mengembangkan serta menyalurkan hobi, kegemaran, minat, dan bakat yang dimiliki oleh masyarakat melalui berbagai kegiatan yang dapat diselenggarakan oleh perpustakaan. Kegiatan-kegiatan dimaksud antara lain melalui penelusuran bakat, minat, dan kemampuan yang dilakukan dengan mengadakan berbagai lomba, seperti melukis, baca puisi, mengarang, kuis dan lain-lain sehingga para mahasiswa dapat menyalurkan, mengimplementasikan dan mengembangkan bakat dan kreatifitasnya dengan baik yang kelak dapat dijadikan salah satu pegangan dalam kehidupannya.
Ibu Fatmawati mengatakan "Kegiatan yang Kami laksanakan di perpustakaan hanyalah melayani mahasiswa untuk membaca di perpustakaan. Sedangkan perlombaan atau kegiatan lain selain pelayanan membaca belum Kami jalankan sebagaimana mestinya".[4] Jadi, kegiatan perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli hanya menggunakan pelayanan membaca. Sedangkan kegiatan perlombaan atau sarana untuk mengiplementasikan bakat dan kreatifitas mahasiswa diperpustakaan belum dijalankan.
Dapat di simpulkan bahwa perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli hanya menjalankan tugas perpustakaan sebagai sarana bacaan. Dan perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli belum dapat menjalankan peran dalam mencari atau menelusuri, membina dan mengembangkan serta menyalurkan hobi, kegemaran, minat, dan bakat yang dimiliki oleh masyarakat melalui berbagai kegiatan yang dapat diselenggarakan oleh perpustakaan. Maka hendaknya pihak pengelola perpustakaan untuk lebih mengoptimalkan pelayanan dalam menelusuri, membina dan mengembangkan serta menyalurkan hobi, kegemaran minat dan bakat yang dimiliki oleh mahasiswa untuk menarik dan mengembangkan minat baca mahasiswa di perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli.
Selain hobi mahasiswa, yang menjadi faktor utama dalam menarik minat baca mahasiswa di perpustakaan adalah pelayanan perpustakaan karena pelayanan perpustakaan merupakan alat untuk memotivasi. Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan prilaku manusia termasuk prilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan harapan-kebutuhan, tujuan, sasaran dan insentif keadaan kejiwaan. Inilah yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan prilaku individu dalam segala hal baik dalam pendidikan ataupun non pendidikan. Dan ada tiga penting dalam motivasi yaitu menyadarkan, menginformasikan dan mengarahkan.
Adapun motivator yang dipengaruhi oleh pelayanan perpustakaan dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.11 Motivator mahasiswa memasuki ruang perpustakaan.
No
Alternatif jawaban
F
%
1
Kemauan sendiri
10
66,67
2
Tugas
4
26,67
3
Ajakan teman
-
0
4
Pelayanan perpustakaan
-
0
5
Staf karyawan yang menarik
-
0
6
Lainnya
1
6,67
Jumlah
15
100

Motivator yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah kemauan sendiri dimana pengguna perpustakaan memotivasi dirinya sendiri untuk menggunakan perpustakaan, karena tugas yang memotivasi mahasiswa untuk memasuki ruangan perpustakaan. Karena ajakan teman yang memotivasi mahasiswa untuk memasuki ruangan perpustakaan. Pelayanan perpustakaan mengandung pengertian bahwa yang memotivasi mahasiswa untuk memasuki ruangan perpustakaan adalah karena pengaruh pelayanan perpustakaan. Dan karena staf karyawan yang menarik mengandung pengertian bahwa yang memotivasi mahasiswa untuk memasuki ruangan perpustakaan adalah karena staf karyawan yang menarik. Sedangkan opsi lainnya mengandung pengertian bahwa yang memotivasi mahasiswa untuk memasuki ruangan perpustakaan adalah selain daripada kemauan sendiri, tugas, ajakan teman, pelayanan perpustakaan dan staf karyawan yang menarik.
Data lapangan menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki motivasi dari kemauan sendiri mencapai 66,67 %. Sementara itu sebagian kecil mahasiswa dimotivasi oleh tuntutan tugas untuk memasuki ruangan perpustakaan. yang disebabkan oleh pelayanan perpustakaan untuk menarik minat baca mahasiswa di perpustakaan. sedangkan mahasiswa yang dimotivasi oleh hal lainnya hanya mencapai 6,67 %. Sedangkan mahasiswa pengguna perpustakaan yang memasuki perpustakaan yang dimotivasikan oleh pelayanan perpustakaan dan karena staf karyawan yang menarik tidak ada sama sekali.
Ibu Maulidiana mengatakan " Kami belum termotivasi oleh pelayanan perpustakaan yang memadai, Kami hanya termotivasi oleh tugas yang di suruh oleh para dosen dan terkadang hanya mengikuti ajakan teman."[5]  Jadi tidak adanya dorongan untuk menggerakkan pengguna perpustakaan oleh pustakawan untuk melayani perpustakaan. Mahasiswa hanya termotivasi oleh dirinya sendiri dalam menggunakan perpustakaan lantaran tugas atau ajakan teman.
Dan hal senada juga diungkapkan Ibu Nurjanni yang mengatakan "tidak adanya bentuk usaha dalam menginformasikan atau menarik simpati Kami dalam memakai perpustakaan".[6]
Pustakawan kurang memberikan motivasi bagi pengguna perpustakaan. Pustakawan sama sekali tidak melakukan usaha penyadaran, informasi dan mengarahkan pengguna perpustakaan dan dapat disimpulkan bahwa pustakawan STIT Al- Hilal Sigli sama sekali tidak memotivasikan pengguna perpustakaan. Dan usaha motivasi harus dapat dilaksanakan oleh pustakawan untuk menciptakan pelayanan yang baik bagi perpustakaan. Karena Motivasi dalam pelayanan perpustakaan sangat perlu dilakukan untuk mencapai target kualitas pelayanan perpustakaan dan pendidikan yang dapat diandalkan untuk menghasilkan mahasiswa yang bersumber daya manusia tinggi.
Hal ini menunjukkan bahwa umumnya tidak adanya motivasi yang disebabkan oleh pelayanan perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli untuk menarik minat baca mahasiswa di perpustakaan. hal ini akan dapat mengakibatkan kurangnya minat penngguna perpustakaan. Maka oleh sebab itu pihak pengelola perpustakaan harus dapat memotivasikan mahasiswa untuk membaca melalui pelayanan yang lebih bagus.
Kerjasama antara pustakawan dengan para dosen dalam menjalankan tugas dan fungsi perpustakaan merupakan juga motivator yang sangat ampuh. Kerjasama yang baik dalam suatu lembaga merupakan suatu usaha untuk memajukan dan mengembangkan suatu lembaga. Kerjasama antara pustakawan dan dosen-dosen yang mengajar atau tutor yang mengajar suatu lembaga pendidikan merupakan langkah efektif dalam mendongkrak minat baca mahasiswa.
Ibu Cut Rosdiana mengatakan " Kami dan para dosen disini selalu melakukan usaha kerjasama dalam mendongkrak mahasiswa untuk menggunakan perpustakan sebagai sarana proses belajar. Dan sebagai bukti usaha kerjasama adalah adanya buku pengunjung yang pada akhir semester akan Kami serahkan kepada dosen-dosen untuk penilaian."[7] Buku laporan pengunjung merupakan suatu bukti bahwa para dosen dan pihak pengelola perpustakaan melakukan kerja sama dalam pelaksanaan pelayanan perpustakaan.
Bapak Abdul Manaf mengatakan "Kami selalu menyuruh para mahasiswa untuk mncari bahan-bahan belajar di perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli, dan ini merupakan bentuk usaha dalam pencapaian hasil belajar yang baik".[8] Para Dosen dan pustakawan melakukan usaha kerjasama dalam mendongkrak mahasiswa untuk menggunakan perpustakan sebagai sarana proses belajar. kerjasama antara pustakawan dan para dosen dilakukan dalam bentuk pemberian tugas untuk pencapaian hasil belajar yang baik
Kerjasama yang baik dalam suatu lembaga perpustakaaan untuk memajukan dan mengembangkan lembaga perpustakaan adalah senjata yang paling ampuh untuk memotivasi mahasiswa dalam menggunakan perpustakaan sebagai sarana pembelajaran. Kerjasama antara pustakawan dan dosen-dosen yang mengajar atau tutor yang mengajar suatu lembaga pendidikan juga merupakan langkah efektif dalam mendongkrak minat baca mahasiswa di perpustakaan.
Penulis menyimpulkan bahwa pustakawan STIT Al- Hilal Sigli melakukan usaha kerjasama dengan Dosen-Dosen STIT Al- Hilal Sigli dalam mendongkrak mahasiswa untuk menggunakan perpustakan sebagai sarana proses belajar. Kerjasama antara pustakawan dan para dosen dilakukan dalam bentuk pemberian tugas untuk pencapaian hasil belajar yang baik bagi para mahasiswa STIT Al- Hilal Sigli. maka hal ini harus dapat lebih ditingkatkan untuk memaksimalkan peran dan fungsi perpustakaan sebagai sarana dan sumber media pembelajaran.



[1] Ibu Fatmawati, Staf Karyawan Perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli, Wawancara, 3 April 2010

[2] Ida Salawati, Mahasiswa STIT Al- Hilal Sigli Semester VIII, Wawancara, 3 April 2010

[3] Ibu Cut Rosdiana, Staf pustakawan Al- Hilal Sigli, Wawancara, 3 April 2010

[4] Ibu Fatmawati, Pustakawan Perpustakaan STIT Al- Hilal Sigli, Wawancara, 3 April 2010

[5] Maulidiana, Mahasiswa STIT Al- Hilal Sigli Prodi TPA semester VIII, Wawancara, 3 April 2010

[6] Nurjanni " Mahasiswa STIT Al- Hilal Sigli Prodi TPA semester VIII, Wawancara, 3 April 2010

[7] Cut Rosdiana, Pustakawan STIT Al- Hilal Sigli,.....

[8] Abdul Manaf, Dosen STIT Al- Hilal Sigli, wawancara, 3 April 2010

Popular posts from this blog

Macam-Macam Amtsal dan Contohnya

Langkah-Langkah Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TANAMAN SAWI